Categories: Bali

Redam Mahasiswa Demo, PKS Gianyar Sebut Ada Agenda Settingan Aparat

GIANYAR – Demo menolak RUU kontroversial, tampaknya, belum akan berhenti dalam waktu dekat.

Meski UU KPK tengah diajukan judicial review di Mahkamah Konstitusi dan beberapa RUU ditunda penetapannya oleh pemerintah, para mahasiswa tak surut menghentikan langkahnya: menuntut pembatalan RUU kontroversial itu.

Mereka terus bergerak di seluruh Indonesia. Yang menarik, disaat para mahasiswa bergerak, aparat di Gianyar justru mengumpulkan mahasiswa setempat.

Mereka mengajak para mahasiswa untuk menyalurkan hak politiknya dijalur yang tepat, dan tidak sampai memicu kerusuhan yang menganggu pariwisata.

Kondisi ini disikapi Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Gianyar Ngakan Made Rai. Ngakan Rai menilai ikrar menolak unjuk rasa dianggap agenda settingan dari penegak hukum.

Sejak tiga hari terakhir, Ngakan Rai melihat agenda itu serempak digelar oleh mahasiswa dan pelajar di Gianyar.

“Redaksional kalimat pernyataan mereka kok sama semua. Sepertinya ada yang setting,” ujar Ngakan Rai, kemarin.

Apabila memang betul dengan kesadaran sendiri menolak, mereka pasti menggelar dengan cara sendiri. “Ini bacaan sama. Mereka baris,” ujarnya.

Pihaknya bukan tidak suka dengan agenda tersebut. “Kami rasa itu berlebihan. Kami khawatir malah terjadi riak-riak,” ujarnya.

Padahal, kata dia, di Gianyar tidak mungkin ada masyarakat demo. “Pikiran orang Gianyar, lebih baik nyari makan daripada demo. Jadi tidak perlu agenda begitu,” ujar pria yang dulu kerap unjuk rasa di depan kantor bupati Gianyar itu.

Belum lagi warga Papua yang tinggal di Gianyar, sempat dijamu makan bersama ketika ada keributan di Jawa dan di Papua.

“Baru ada masalah, baru diajak makan mereka. Seharusnya dari dulu menjalin kebersamaan seperti itu. Bukan pada saat ada masalah saja,” jelasnya.

Ngakan Rai mengaku akumulasi keributan terjadi lantaran tidak terpenuhinya keadilan. “Masih banyak kasus. Di Gianyar, gedung IKM Celuk, pasar Silakarang mangrak. Belum lagi judi tajen merajalela,” terangnya.

Sebaiknya, dia meminta hal semacam itu yang dibenahi. “Kalau hukum ditegakkan, kami rasa tidak ada riak. Gianyar akan semakin aman,” pungkasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago