Categories: Bali

Pelebon Penglingsir Puri Agung,Bali Kehilangan Tokoh Perajut Kerukunan

NEGARA – Pelebon Pengelingsir Puri Agung Negara Anak Agung Gde Agung Benny Sutedja, diselenggarakan, Minggu (20/10) kemarin.

Ribuan orang, mulai dari keluarga, kerabat dan warga Jembrana menghadiri upacara pelebon di sema Desa Pekraman Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Jembrana.

Meninggalnya almarhum yang akrab dipanggil Gung Benny tersebut merupakan duka mendalam bagi masyarakat Jembrana.

Bahkan, warga Loloan Barat maupun Loloan Timur, mengenal sosok Gung Benny sebagai tokoh pluralis dan tokoh yang selalu

menggaungkan nilai toleransi untuk warga Jembrana sehingga tercipta kehidupan rukun meski berbeda suku dan agama.

“Bagi kami almarhum tokoh pemersatu,” ujar Eka Sabara, tokoh masyarakat Loloan Barat. Menurutnya, warga muslim khususnya Loloan Barat dan Loloan Timur memiliki kesan mendalam terhadap almarhum.

Karena memiliki sejarah dan hubungan kekeluargaan, terutama Raja ke VII Anak Agung Bagus Negara memiliki saudara kandung yang tinggal di Loloan yang dipanggil Kompyang Syarif.

“Almarhum juga sering hadir di acara Loloan, sempat membuka festival Loloan zaman lama yang pertama,” ujarnya.

Semasa hidup almarhum sering bercengkerama santai dengan warga Loloan untuk mempererat persaudaraan.

Pesan yang sering disampaikan ketika bertemu almarhum adalah agar selalu menggunakan songkok, bukan udeng.

Pesan itu bertujuan untuk menunjukkan jati diri, sekaligus sebagai simbol kebinekaan masyarakat Jembrana. “Almarhum simbol toleransi, menyame beraya,” ungkapnya saat menghadiri pelebon.

Warga Jembrana khususnya sangat kehilangan tokoh perajut kerukunan warga Jembrana ini. Karena selain sebagai pemersatu,

generasi muda dari Loloan mulai menggali sejarah tempo dulu tentang awal mula Puri Negara dan kaitannya dengan masyarakat Loloan yang merupakan keteurunan suku Bugis Makassar.

Anak Agung Gde Agung Benny Sutedja, meninggal di usia ke-78 tahun. Putra pertama Gubernur Bali pertama Anak Agung Bagus Sutedja,

meninggal setelah menjalani perawatan sakit kanker prostat di rumah sakit Jumat (4/10) lalu, sekitar pukul 18.00 Wita.

Almarhum anak pertama dari 11 bersaudara. Almarhum lahir pada 17 Oktober tahun 1941, sama dengan Anak Agung Made Agung Billy Sutedja, hanya selisih jam.

Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua putra dan satu putri dari pernikahan pertamanya dengan Meiniar Munir Hamid. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago