Categories: Bali

Tewas saat Tradisi Ngurek, Keris Korban Gede Suardana Diduga Leteh

AMLAPURA – Pengebenan Gede Suardana, 37, warga Seraya Tengah, Karangasem yang tewas saat  ngayah Ngurek (tari keris), Kamis (31/10) dilaksanakan, Senin (4/11) kemarin di setra setempat. 

Suasana haru tampak terlihat jelas dalam prosesi pengebenan korban. Prosesi ini diiringi keluarga dan kerabat korban. 

Puncak haru terjadi saat jenasah korban dikremasi. Tangisan keluarga pun tak terelakan. Adik dan anak korban menangis di samping jenasah korban. 

Bahkan,  sang istri sempat pingsan karena tidak kuat menahan kesedihan. Sempat bangun, istrinya kembali pingsan.

Ngurek merupakan upacara atau ritual rutin yang dilakukan di desa adat setempat. Saat upacara tersebut kerap terjadi orang kerauhan atau tidak sadar.

Krama yang kerauhan  langsung menusukan keris yang sudah disiapkan pengempon. Mereka yang kesurupan menusukan keris ke dada. 

Korban pun melakukan hal yang sama. Tapi, ada warga yang melihat keanehan pada keris yang ditusukan korban. 

Krama lainya pun menghentikan korban menusukkan keris ke bagian tubuhnya. Tapi,  sayang terlambat karena dada korban keburu tertusuk keris. 

Krama yang melihat kejadian tersebut sempat mencabut keris yang sudah menancap di dada korban.

Dada bagian kanan korban tembus oleh keris tersebut sehingga darah mengucur keluar dari luka tusuk itu. Korban mengalami luka tusuk sedalam 10 cm.

Saat itu juga korban langsung dilarikan ke Puskesmas Karangasem II untuk mendapat pertolongan. 

Saat itu korban masih dalam kondisi sadar. Karena luka yang cukup parah korban dirujuk ke RS Sanglah Denpasar untuk mendapat penanganan yang lebih baik.

Namun, sayang nyawa korban tidak dapat diselematkan dan korban meninggal dunia di RS Sanglah.

Bendesa Adat Seraya Wayan Salin mengatakan, ada kesalahan atau pantangan yang dilanggar korban sehingga terjadi peristiwa tragis tersebut. 

Di mana keris yang digunakan korban dalam keadaan leteh (kotor secara niskala, red). Menurut Salin, ada empat pantangan yang tidak bolah dilakukan saat prosesi itu. 

Pertama adalah keris tidak boleh ditancapkan pada tanah terlebih dulu secara sengaja sebelum di pakai ngurek.

Kedua adalah keris yang digunakan ngurek tidak boleh bersentuhan atau megatik dengan keris yang digunakan pengayah ngurek lain.

Keris yang sudah jatuh juga tidak bisa diambil dan digunakan kembali serta yang terakhir keris wajib dipakaikan sarung sebelum digunakan.

“Saya menduga kalau keris yang digunakan jatuh sebelum dipakai ngurek, inilah yang menimbulkan korban,” ujarnya.

Salin sendiri mengaku prihatin atas kejadian ini. Dan desa adat, kata Salin, akan menyalurkan bantuan atau tali kasih kepada keluarga korban.

“Ya, kami dari Desa Adat akan memberikan tali kasih buat keluarga korban, semoga bisa membantu terutama anak anak korban yang masih kecil kecil,” ujarnya.

 Diakui Salin kalau peristiwa  yang dialami korban sebenarnya bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Desa Adat. Sebab ritual tersebut dilakukan diluar jam ayahan desa. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago