Categories: Bali

Tembus 3.900 Orang, Dewan Minta Eksekutif Kendalikan Pegawai Kontrak

SINGARAJA – Pemerintah Kabupaten Buleleng didesak melakukan pengendalian terhadap jumlah pegawai kontrak.

Kini jumlah pegawai kontrak di Buleleng disebut mencapai 3.900 orang. Jumlah itu pun dianggap tak efektif, karena beban kerjanya tak sebanding.

Untuk membiayai pegawai kontrak saja, pemerintah mengalokasikan anggaran hingga Rp 90 miliar.

Dengan alokasi anggaran itu, para pegawai kontrak hanya mendapat gaji rata-rata Rp 1,5 juta per bulan. Bahkan ada pula pegawai kontrak yang hanya mendapat gaji Rp 1 juta per bulan.

Anggota Badan Anggaran DPRD Buleleng Wayan Teren mengatakan, pengendalian jumlah pegawai kontrak bisa memberikan dampak positif.

Pertama menghemat keuangan daerah, kedua membuat kinerja lembaga menjadi lebih efektif dan efisien.

“Pengendalian itu bukan berarti pemangkasan. Tapi kalau misalnya ada pegawai kontrak yang berhenti, nggak usah dicari penggantinya,” kata Teren saat ditemui di Gedung DPRD Buleleng.

Kalau toh  posisi itu sangat dibutuhkan, Teren menyarankan agar melakukan pergeseran pegawai kontrak. Misalnya dari instansi yang tenaganya berlebih, ke instansi yang membutuhkan tambahan tenaga.

“Saya yakin dalam tiga tahun mendatang akan dapat postur yang ideal dan kinerja yang jauh lebih efektif. Ini juga tidak akan terus menerus membebani keuangan daerah,” katanya.

Sementara itu Sekkab Buleleng Dewa Ketut Puspaka mengatakan, kini pemerintah sebenarnya sudah melakukan moratorium rekrutmen tenaga kontrak.

Moratorium itu seiring dengan terbitnya Surat Edaran (SE) Bupati Buleleng beberapa bulan lalu. Rekrutmen hanya bisa dilakukan setelah mendapat izin tertulis dari bupati.

Hanya saja, Puspaka menyebut ada sejumlah kebutuhan tenaga teknis yang harus diisi oleh tenaga kontrak.

Contohnya tenaga pendidik di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan.

“Itu kan tenaga-tenaga kontrak yang kualifikasinya khusus. Kalau di Disdikpora itu sudah jelas ijazahnya guru.

Sebab kalau tidak diisi, kita kekurangan guru. Begitu juga di Dinas Kesehatan. Tapi kalau di instansi lain, sudah tidak ada rekrutmen,” katanya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago