Categories: Bali

AJB Tembus 91 Persen, Kasus Demam Berdarah di Tabanan Naik Signifikan

TABANAN – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tabanan hingga bulan November tercatat 170 kasus. 

Dari jumlah ini, terbanyak terjadi di kecamatan Kediri. Capaian angka ini mengalami kenaikan siginifikan jika dibanding tahun 2018 lalu yang hanya 44 kasus.

Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Tabanan dr. Ketut Nariana mengatakan, kasus DBD dalam kurun waktu tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi.

Untuk tahun 2017 tercatat 313 kasus, sedang di tahun 2018 turun drastis menjadi 44 kasus.

”Dibandingkan antara tahun 2018 ke tahun 2019, kasus DBD yang terjadi di Tabanan cukup signifikan, dari 44 kasus menjadi 170 hingga bulan November di tahun ini,” tutur dr Nariada.

Penurunan kasus di tahun 2018 terjadi hampir di seluruh daerah di Bali. Hal ini terjadi karena perubahan cuaca dan iklim yang berpengaruh dengan jumlah kasus DBD di Tabanan.

“Penyebabnya belum bisa dipastikan naik turunya kasus DBD itu. Tapi, salah satu faktornya karena iklim itu, kondisi ini juga terjadi di kabupaten lain di Bali,” imbunnya.

Meski terjadi peningkatan, angka bebas jentik (ABJ) di Tabanan untuk tahun ini hingga November mencapai 91,90 persen. 

Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2017 dengan capaian ABJ mencapai 86,7 persen dan tahun 2018 angka bebas jentiknya 91 persen. 

Nariana menjelaskan, angka bebas jentik didapatkan dari pemeriksaan jentik di rumah-rumah yang masuk dalam daerah terjadinya kasus DBD. 

Untuk tahun 2019 telah diperiksa 2.545 rumah. Dari jumlah ini hanya 249 rumah saja yang positif jentik sementara 2.396 rumah dinyatakan negatif.

Pola penanganan yang dilakukan pihak Dinas Kesehatan Tabanan untuk menekan terjadinya kasus DBD di Tabanan dengan melakukan upaya fogging, 

melakukan penyemprotan dengan alat Ultra Low Volume (ULV) untuk memutus siklus hidup nyamuk aedes aegypti 

di pemukiman warga serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M (menguras, menutup dan mendaur ulang). 

“Bahkan sekarang ini sedang digalakkan gerakkan satu rumah satu jumantik. Dengan adanya satu jumantik di setiap rumah, keberadaan jentik akan lebih dini terdeteksi untuk mencegah kemunculan DBD ini,” terang Nariana.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago