Categories: Bali

Belasan Pekerja Biro Jasa & Calo di Disdukcapil Geruduk DPRD Buleleng

SINGARAJA- Belasan pekerja biro jasa dan jasa menggeruduk Gedung DPRD Buleleng, Kamis pagi(19/12).

 

Kedatangan belasan pekerja biro jasa dan calo ini, yakni untuk mengadukan kebijakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Buleleng yang dianggap kurang memihak.

 

 Kebijakan itu ialah memberikan batasan waktu pelayanan kepada para pengelola biro jasa dan calo.

 

Sejak sebulan terakhir, Disdukcapil Buleleng memang menerapkan kebijakan baru.

 

Agen biro jasa dan calo, hanya dilayani setelah jam 12 siang. Mereka harus tetap membawa nomor antrian, dan melengkapi diri dengan surat kuasa dari warga yang dibantu.

 

Praktiknya, agen biro jasa masih kesulitan mendapatkan pelayanan.

 

“Kami sudah datang jam 12, tapi nomor antreannya sudah habis. Padahal persyaratan sudah kami lengkapi, termasuk surat kuasa. Saya sudah bolak-balik ke dinas dari hari Jumat, tapi nggak pernah dapat nomor antrean,” keluh Nyoman Murisada, salah seorang pengelola biro jasa asal Bondalem.

 

Mursiada mengaku dirinya tak pernah mematok tarif tertentu saat dimintai jasa.

 

“Saya hanya membantu orang yang awam. Ada petani yang tinggalnya jauh. Klien saya ada yang dari Bondalem, ada yang dari Sepang juga,” katanya.

 

Mendengar aspirasi tersebut, Anggota Komisi I DPRD Buleleng Gde Wisnaya Wisna mengaku akan menjembatani aspirasi tersebut ke Disdukcapil.

 

Wisnaya mengatakan, dewan tak boleh menolak aspirasi masyarakat, termasuk dari agen biro jasa dan calo.

 

Wisnaya Wisna menyebut aspirasi itu akan disampaikan pada rekan-rekannya di Komisi I DPRD Buleleng.

 

“Saya kira pasti ada win-win solution. Bagaimana masyarakat tetap yang diutamakan, dan mereka ini juga dapat kesempatan. Saya kira ini hanya persoalan teknis,” katanya.

 

Sementara itu Kepala Disdukcapil Buleleng Putu Ayu Reika Nurhaeni mengatakan, dirinya memang menerapkan kebijakan baru di Disdukcapil. Sebab dulunya nomor antrean kerap habis pada pagi hari. Rupanya nomor antrean itu justru habis untuk para calo.

 

“Masyarakat banyak yang komplain, sudah datang langsung tidak dapat nomor. Makanya kami terapkan kebijakan baru. Supaya masyarakat itu mau mengurus sendiri. Toh semua administrasi kependudukan tidak dipungut biaya lagi,” kata Reika.

 

Disinggung soal nomor antrean yang sudah habis di atas jam 12, Reika menyebut hal itu sangat situasional.

 

 “Mungkin hanya hari ini saja mereka nggak dapat nomor antrean. Namanya kedatangan masyarakat, itu kan fluktuaktif. Kebetulan hari ini (kemarin, Red) ramai. Masyarakat pun ada yang kembali karena nomor antreannya sudah habis. Yang jelas kami prioritaskan pada masyarakat yang mengurus berkas sendiri,” tukasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago