Categories: Bali

Aktifikan Kembali KIS – PBI, Buleleng Butuh Anggaran Rp 62,89 Miliar

SINGARAJA – Masalah penonaktifan Kartu Indonesia Sehat (KIS) terutama bagi para Penerima Bantuan Iuran (PBI) daerah, akan segera tuntas.

DPRD Buleleng merekomendasikan pada pemerintah agar seluruh kartu yang nonaktif, diaktifkan kembali. Sayangnya belum jelas kapan kartu-kartu nonaktif itu bisa digunakan lagi.

Sekkab Buleleng Dewa Ketut Puspaka mengatakan, pemerintah sebenarnya telah menganggarkan biaya sebesar Rp 97 miliar untuk membiayai iuran BPJS.

Dengan asumsi tarif iuran sebesar Rp 25.500 per orang per bulan, anggaran sebesar itu sudah cukup untuk mencakup seluruh masyarakat Buleleng.

Masalahnya, terjadi kenaikan tarif yang efektif berlaku sejak 1 Januari 2020 lalu. Akibatnya pemerintah mengambil kebijakan mengurangi jumlah penerima KIS-PBI.

Evaluasi kepesertaan itu mencakup pemegang KIS-PBI yang meninggal dunia, pindah domisili, maupun yang tak tercantum dalam basis data masyarakat miskin.

Terhadap rekomendasi dari DPRD Buleleng, Puspaka mengatakan pemerintah akan segera membahasnya. Sebab rekomendasi dewan itu menimbulkan dampak yang cukup serius.

Pemerintah harus mengalokasikan anggaran tambahan sebesar Rp 62,89 miliar untuk membayar iuran di 5 bulan tersisa.

Dari alokasi anggaran tersebut, dibutuhkan komitmen bersama antara Pemprov Bali dan Pemkab Buleleng. Sebab selama ini alokasi iuran BPJS dianggarkan bersama-sama antara provinsi dengan kabupaten.

“Kalau alokasi dari kabupaten saja itu sekitar Rp 30,8 miliar, sisanya dari provinsi. Ini tentu harus diambil solusinya. Itu bukan uang kecil.

Nanti akan dibahas secara simultan dimana cari sisanya. Mudah-mudahan ada tambahan penghasilan lagi, sehingga bisa dialokasikan untuk menyelesaikan ini,” kata Puspaka.

Hanya saja, Puspaka belum dapat memastikan kapan kartu-kartu nonaktif itu dapat digunakan kembali. Puspaka menyebut akan melaporkan hal tersebut pada Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.

Setelah mendapat persetujuan, baru pemerintah melakukan revisi terhadap perjanjian kerjasama dengan BPJS yang telah ditandatangani pada 1 Januari 2020 lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 134.691 orang pemegang KIS-PBI dinonaktifkan status kepesertaannya oleh Pemkab Buleleng.

Akibatnya sejumlah pemegang KIS dibuat mencak-mencak. Sebab mereka baru saja menggunakan kartu mereka untuk berobat pada Desember lalu. Namun saat hendak melakukan kontrol pekan lalu, KIS mereka tak bisa digunakan lagi.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago