Categories: Bali

Turunkan Anjing Pelacak dan Inafis, Kembali Temukan Dua Tulang Paha

GEROKGAK – Polsek Gerokgak dibantu dengan Tim Inafis Satreskrim Polres Buleleng melakukan olah TKP tempat penemuan yang diduga

tulang tengkorak manusia dikawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Banjar Dinas Batu Ampar, Pejarakan, Gerokgak, kemarin.

Polisi juga menurunkan anjing pelacak untuk mencari kelengkapan tulang yang belum ditemukan di TKP. Olah TKP dipimpin Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana.

Saat olah TKP, polisi mengerahkan anjing pelacak untuk menyisir lokasi penemuan tulang tengkorak.

Hasilnya, polisi kembali menemukan dua tulang yang masih berserakan dibawah semar belukar yang berhasil diendus anjing pelacak. 

Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana mengatakan, diturunkan Tim Inafis dan anjing pelacak untuk menyisir lokasi TKP agar tidak lagi ditemukan tulang-tulang lainnya.

Karena sebelumnya ditemukan berupa gigi, rahang bawah, tulang, tulang pinggul, dan disekitar lokasi di temukan bekas gundukan tanah. 

“Setelah kami olah TKP dan sisir lokasi. Kami kembali temukan dua buah tulang paha dalam kondisi masih utuh dengan jarak dua meter

dari lokasi  penemuan yang diduga tulang tengkorak manusia oleh Putu Sulandra sebelumnya,” ungkap Kompol Widana.

Sampai saat ini proses identifikasi masih terus berlangsung. Proses identifikasi untuk mengetahui usia, jenis kelamin, dan apakah tulang tersebut merupakan tulang manusia atau tulang hewan.

Untuk memastikan tingkat kevalidan akan dilakukan melalui uji lab forensik. “Uji labfor akan dilakukan tim dokter forensik RSUD Buleleng

setelah dua tulang paha tersebut dibawa ke RSUD Buleleng. Hasilnya baru bisa diketahui beberapa hari kedepan,” ujarnya.

Menurut Kompol Widana, lokasi penemuan tulang yang berjarak sekitar 20 meter dari Jalan Raya Singaraja – Gilimanuk dalam kondisi sepi dan penuh.

Apalagi di TKP banyak semak belukar dan pohon. Sehingga setiap orang yang melalui jalan tersebut dapat membuang sampah atau segala hal dengan sembarangan. 

“Kami sudah meminta kepada Perbekel Pejarakan dan Bendesa Adat Pejarakan untuk membersihkan lokasi penemuan tulang tengkorak agar tidak ada pembuangan bentuk apapun,” ungkapnya.

Sementara itu, Perbekel Pejarakan Made Astawa mengatakan, penemuan tengkorak baru pertama kali didesanya.

Lahan tersebut dulunya sempat digarap Putu Sulandra, namun sudah tiga tahun ditinggalkan. “Nah, kemarin petani tersebut (Putu Sulandra) melihat lahan yang dikelolanya ada tulang,” ungkapnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago