Categories: Bali

Babi PT ABS Mati Bergelimpangan, Tebar Bau Busuk, Warga Bila Mengungsi

KUBUTAMBAHAN – Sebanyak 16 kepala keluarga yang bermukim di sekitar PT. Anugerah Bersama Sukses (ABS), memilih mengungsi di Balai Banjar Dinas Kawanan, Desa Bila.

Mereka mengungsi, karena tak tahan dengan bau bangkai yang menyeruak dari kawasan perusahaan. Warga mengungsi sejak Kamis (27/2) malam lalu.

Namun sekitar pukul 05.00 Jumat (28/2) pagi, warga kembali ke rumah masing-masing. Sebab harus menyiapkan banten untuk keperluan persembahyangan hari ini (29/2).

Sejak wabah penyakit menyerang babi-babi di PT. ABS, rupanya tak seluruh babi dikubur. Beberapa babi diketahui dibakar di dalam kandang isolasi.

Babi-babi lainnya, dibiarkan begitu saja dalam lubang tanpa dikubur tanah. Dampaknya sejak enam hari terakhir, warga mencium bau bangkai.

Kondisi terparah terjadi sejak empat hari terakhir. Bau bangkai begitu menyengat. Bahkan baunya juga menyebar ke areal proyek Bendungan Tamblang, yang berjarak sekitar 300 meter dari kandang.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, bau bangkai memang tercium cukup menyengat di sebelah selatan dan sebelah barat kandang.

Bila dihirup dalam waktu yang cukup lama, bisa membuat kepala pusing dan mual. Namun, bau itu tak muncul sepanjang waktu. Tergantung dari arah embusan angin.

Salah seorang warga yang mengungsi, I Wayan Marsa mengaku warga merasa resah. Mereka juga tidak kuat mencium bau yang sangat menyengat.

Akhirnya mereka memilih mengungsi ke balai dusun sementara waktu. “Kalau orang Bali bilang baunya bengu, andih, pengit.

Menyengat sekali. Kami akhirnya koordinasi dengan kelian dinas, kemudian kami diizinkan mengungsi sementara di bale banjar,” kata Marsa.

Diduga bau itu muncul karena perusahaan membiarkan bangkai-bangkai tersebut terpapar. Bahkan pagi kemarin, warga bersama Bhabinkamtibmas Bila melihat ada dua ekor bangkai babi yang dibiarkan di kandang isolasi.

Babi itu tidak dikubur. Sebaliknya hanya dibakar saja dan dibiarkan membusuk. Bahkan belatung menggerogoti babi-babi tersebut.

Konon babi dibiarkan seperti itu, karena pekerja kesulitan mengeluarkan babi dari kandang isolasi. Mengingat bangkai sudah membengkak.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago