Categories: Bali

Dampak Corona, PLN Beri Kelonggaran Bagi Pengusaha Hotel dan Restoran

GIANYAR – Wabah virus corona benar-benar membuat pengusaha hotel dan restoran di Kabupaten Gianyar was-was.

 

Kecemasan para pengusaha hotel dan restoran itu, yakni dengan tingginya beban biaya operasional yang tak sebanding dengan pemasukan akibat sepinya kunjungan.

 

Salah satu beban operasional yakni tagihan listrik.

Mengantisipasi hal itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bali Timur memberikan kelonggaran pada daya.

 

Manager PLN Bali Timur, Edi Cahyono mengaku virus Corona mengancam pariwisata.

 

“Infonya pendapatan Bali turun sampai ratusan miliar. Beberapa hotel sempat nanya, ada solusi?,” ujar Edi didampingi Manager Pemasaran, Oscar, saat pemaparan kondisi kelistrikan wilayah Bali Timur, Jumat (6/3).

 

PLN pun memberikan opsi kepada hotel untuk menurunkan daya. “Nanti kalau sudah ramai lagi, kami ada diskon 50 persen untuk tambah daya,” jelasnya.

 

Dia mencontohkan hotel besar yang membayar tagihan listrik. Yakni hotel Westin bisa membayar tagihan listrik mencapai Rp 50 jutaan.

 

“Maka kami berikan pilihan. Apakah turun daya. Dan nanti bisa naik daya lagi,” jelasnya.

 

Kebijakan lainnya, PLN juga memberikan cuti daya selama 12 bulan.

 

“Itu bisa diperoleh dengan membuat permohonan kepada PLN. Tapi sampai saat ini belum ada yang mengajukan,” imbuhnya.

 

Sedangkan, keringanan lain, kata dia, masih menunggu arahan pusat.

 

“Kebijakan lainnya nanti kami menunggu direktur kami,” terangnya.

 

Sementara Manager Pemasaran, Oscar menambahkan, di Gianyar, pelanggan listrik didominasi oleh rumah tangga. Disusul pelanggan dari kalangan hotel.

 

“Dua pelanggan itu terbesar di Gianyar, kemudian kalangan industri,” pungkasnya

 

Sedangkan ditempat terpisah, dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, wabah Corona tidak saja berdampak di Ubud.

 

Pedagang sovenir di pasar seni Sukawati juga merasakan dampak Corona. Saking sepinya, beberapa kios sampai ada yang tutup.

 

Salah satu pedagang, Ni Nengah Asti mengaku sejak Februari lalu, pengunjung mulai merosot.

 

“Biasanya ramai. Ada saja yang datang keluar masuk di sini,” ujarnya.

 

Namun memasuki Maret ini, pengunjung ke pasar seni bisa dihitung jari. “Karena gak ada pengunjung, ya agak turun pemasukan,” tukasnya

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago