Categories: Bali

Bendesa Adat Imbau Krama Besakih Rendang Bikin Segehan Wong-wongan

AMLAPURA – Belakangan ini viral segehan berbentuk Wong wongan (sesaji dengan nasi putih menyerupai orang, red) di media sosial disajikan krama Hindu untuk menangkal virus corona.

Beberapa warga banyak yang bertanya soal kebenaran isu tersebut.

Beberapa warga di Geriana Kangin sendiri ada yang sudah membuat sesaji tersebut sekalipun belum semua.

Sebagian warga malah mempertanyakan kebenaran tersebut. Karena sejauh ini memang belum ada himbauan dari PHDI atau desa adat.

Berdasar tulisan yang viral di medsos disebutkan selaian virus corona, beberapa virus di Bali termasuk African Swine Fever (ASF) juga bisa ditangkal.

Di mana dalam tulisan tersebut Segehan Nasi Wong Wongan ini dipersembahkan di depan rumah tepatnya di pemedal atau pintu masuk rumah.

Sesaji ini dibuat dengan nasi outih menyerupai manusia, juga dilengkapi dengan sarana lainnya seperti bawang merah tiga biji, jahe tiga iris, garam dan uang bolong atau uang logam satu kepeng.

Juga di lengkapi dengan  Canang beserta lima batang dupa. Beberapa warga ada yang sudah membuat. Salah satunya Komang Ayu asal Karangasem.

Dirinya mengaku sudah membuat segehan tersebut sekaligus untuk memohon keselamatan. “Ya tujuannya baik sekalipun tidak ada imbauan resmi, tetap saya buat. Nggak ada salahnya untuk memohon keselamatan,” ujar Komang Ayu.

Yang menarik, di Desa adat Besakih dan Rendang malah ada semacam imbauan untuk melaksanakan sesaji tersebut.

Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiarta mengakui kalau telah mengeluarkan imbauan kepada krama Adat Besakih untuk menghaturkan segehan Wong wongan tersebut.

“Meyadnya untuk keselamatan tidak ada salahnya juga,” ujar Mangku Widiarta beralibi sekalipun imbauan tersebut viral di medsos sementara untuk sumber atau dasar pelaksaanya belum diketahui.

Hanya saja ini dilakukan untuk kebaikan, sehingga tidak ada salahnya untuk melaksanakan demi kerahayuan (keselamatan) alam Bali.

“Memang tidak ada dasar sastra, tapi ini muncul dari kesadaran sendiri untuk berdoa demi keselamatan bersama,” ujarnya.

Yang jelas, kata dia, virus corona cukup menghantam pariwisata Karangasem dan Bali.

Di sisi lain, Bendesa Madnya Desa Adat Karangasem I Wayan Artha Dipa mengatakan tidak berani membenarkan atau menyalahkan.

Dirinya malah masih mencari sumber informasi yang menyebarkan informasi tersebut. Hanya saja kalau untuk meyadnya sah sah saja apalagi berdoa untuk keselamatan bersama.

“Kalau tujuan baik untuk berdoa tidak ada masalah,” ujarnya. “Ini masalah meyadnya, kalau yakin untuk keselamatan bersama laksanakan saja, bagus,” ujar Artha Dipa. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago