Categories: Bali

Peserta “Mapepada” Dibatasi, Sebelum Upacara Disemprot Disinfektan

SINGARAJA – Desa Adat Buleleng tetap menggelar upacara mapepada jelang pelaksanaan tawur balik sumpah serangkaian Hari Raya Nyepi 1942 Caka.

Upacara mapepada dilangsungkan di madya mandala Pura Desa Adat Buleleng, Senin (23/3) siang. Pesertanya pun benar-benar dibatasi.

Upacara itu dimulai sekitar pukul 14.30 siang. Upacara dipimpin Ida Bhagawan Dwija Yoga Wiswa dari Griya Taman Hyang Kori Agung, Kelurahan Paket Agung.

Sebelum upacara dimulai, Palang Merah Indonesia (PMI) Buleleng dan Dinas Kesehatan Buleleng, melakukan penyemprotan di areal pura.

Selanjutnya para panitia, pemangku, dan petugas yang terlibat dalam proses itu, harus melalui pemeriksaan suhu. Mereka juga wajib mengenakan masker.

Khusus para petugas wewalungan dari Banjar Adat Petak, wajib mengenakan sarung tangan dan masker. Jumlah peserta dalam upacara mapepada kemarin, tak lebih dari 100 orang.

Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, yang hadir dalam upacara tersebut bisa mencapai ratusan orang.

Bendesa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, sesuai dengan edaran dari Gubernur Bali dan Bupati Buleleng, bahwa upacara serangkaian Nyepi 1942 Caka tetap dilangsungkan.

Hanya saja, pesertanya dibatasi. Sutrisna mengatakan, upacara mapepada merupakan salah satu rangkaian sebelum dilaksanakan upacara tawur balik sumpah di Catus Pata Buleleng, hari ini (24/3).

“Kami ikuti prosedur dari Dinas Kesehatan seperti apa. Kami juga sudah himbau dari krama, cukup pemangku, panitia,

dan saya (petugas) dari Banjar Petak saja yang hadir. Astungkara himbauan itu sudah dipatuhi krama,” tegasnya.

Selain melakukan upacara tawur balik sumpah, rencananya hari ini Desa Adat Buleleng juga menyelenggarakan upacara penolak bala.

Upacara itu dilakukan sebagai upaya niskala mencegah meluasnya penyakit covid-19 di Bali, utamanya di Kabupaten Buleleng.

Sedianya upacara tawur balik sumpah hari ini akan dipimpin tri sadhaka. Para pandita yang memimpin upacara yakni Ida Pedanda Mas dari Griya Liligundi,

Ida Rsi Bujangga Wisnawa Surya Adnyana dari Griya Taman Sari Amerta Pemaron, dan Sri Bhagawan Rama Sogata dari Griya Satia Dalem Cili Ularan Sukasada.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago