Categories: Bali

Desa Adat Buleleng Putuskan Tidak Laksanakan Melasti

SINGARAJA – Desa Adat Buleleng memutuskan tidak menyelenggarakan upacara melasti, pada tahun ini.

Keputusan itu diambil setelah pihak desa adat melangsungkan paruman di Sekretariat Desa Adat Buleleng, Jumat (27/3) pagi.

Ini pertama kalinya dalam kurun waktu puluhan tahun terakhir, Desa Adat Buleleng tak menyelenggarakan proses melasti.

Setiap tahunnya, Desa Adat Buleleng selalu menggelar upacara melasti pada purnama kedasa. Tahun ini purnama kedasa jatuh pada Selasa (7/4) mendatang, atau pada anggara pon merakih.

Setelah menggelar paruman dengan perwakilan tridatu, pemangku kahyangan tiga, dan perwakilan prajuru, pihak desa adat memutuskan tak menyelenggarakan melasti tahun ini.

“Untuk tahun ini kami telah mengambil keputusan bahwa upacara melasti purnama kedasa tidak dilaksanakan atau mepamit.

Hal ini didasari pada keputusan pemerintah tentang keberadaan wabah virus corona dan adanya awig-awig Desa Adat Buleleng,” kata Bendesa Adat Buleleng, Nyoman Sutrisna, Jumat (27/3) pagi.

Sebagai gantinya, pihak desa adat akan menyelenggarakan upacara guru piduka sebagai bentuk permohonan maaf secara niskala, karena tidak bisa menyelenggarakan upacara melasti.

Upacara guru piduka itu dilakukan di pura kahyangan tiga, pura pemaksan, panti, serta dadia dan merajan.

“Saat purnama kedasa, jro mangku kahyangan tiga akan ngaturang piuning dan guru piduka pada jam 10 pagi, dengan didampingi krama tridatu.

Selanjutnya di masing-masing pura pemaksan, panti, dadia, atau merajan juga akan melaksanakan guru piduka. Upacara di dadia dilaksanakan setelah tirta di kahyangan tiga didistribusikan oleh masing-masing kelian banjar adat,” jelas Sutrisna.

Sekadar diketahui, selama ini Desa Adat Buleleng selalu melangsungkan melasti setelah hari raya Nyepi, tepatnya pada purnama kedasa. Hal itu mengacu pada lontar Sundarigama dan lontar Aji Swamandala.

Di Desa Adat Buleleng sendiri tercatat ada 14 banjar adat dengan 4.347 keluarga. Belasan banjar adat itu terdiri dari Banjar Adat Liligundi, Banjar Adat Bale Agung, Banjar Adat Paketan,

Banjar Adat Tegal, Banjar Adat Kaliuntu, Banjar Adat Kampung Anyar, Banjar Adat Kampung Baru, Banjar Adat Banjar Bali,

Banjar Adat Banjar Jawa, Banjar Adat Tengah, Banjar Adat Peguyangan, Banjar Adat Petak, Banjar Adat Penataran, dan Banjar Adat Delod Peken.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago