Categories: Bali

Lagi, Nekat Mudik, Belasan Pemudik Dicegat Polisi Diminta Putar Balik

SINGARAJA – Belasan warga yang hendak mudik ke Pulau Jawa, dicegat di wilayah Desa Pejarakan, kecamatan Gerokgak.

Warga itu kedapatan hendak mudik, saat polisi melakukan pemantauan di Pos Sekat yang sengaja didirikan di wilayah Desa Pejarakan.

Para pemudik itu ditemukan sekitar pukul 20.30, Sabtu (25/4) malam. Tercatat ada tiga unit mobil yang hendak menuju ke Pulau Jawa.

Mereka diminta putar balik ke rumah masing-masing, menyusul munculnya larangan mudik yang disampaikan sejak beberapa hari terakhir.

Kabagops Polres Buleleng Kompol A.A. Wiranata Kusuma mengatakan, pihaknya sengaja membangun pos sekat di wilayah Pejarakan.

Sebab di wilayah ini minim jalur tikus. Selain itu, pemudik yang tinggal di pesisir utara Pulau Bali, cenderung menggunakan jalur ini ketimbang menggunakan jalur di pantai selatan.

“Kami temukan ada tiga kendaraan yang berencana keluar Buleleng, mau mudik ke Pulau Jawa. Kami lakukan pendekatan agar tidak mudik.

Apalagi kan sudah ada anjuran dari pemerintah agar tidak mudik dulu,” kata Kompol AA Wiranata saat dihubungi kemarin.

Para pemudik itu sempat berupaya melakukan negosiasi dengan polisi, agar mereka diizinkan melintas. Namun, polisi bersikeras agar mereka putar balik.

Setelah diberikan pemahaman, akhirnya mereka mau kembali wilayah asal. Kompol Wiranata menyebut kendaraan pertama yang ditemukan polisi yakni mobil Daihatsu Luxio yang mengangkut delapan orang penumpang.

Seluruh penumpangnya merupakan pekerja proyek di wilayah Bedugul. Rencananya hendak mudik ke Kabupaten Sumenep.

Kemudian muncul mobil Toyota Avanza yang mengangkut enam orang penumpang. Para penumpang yang berasal dari Banjar Dinas Gondol, Desa Penyabangan ini berencana mudik ke wilayah Mojokerto, Jawa Timur.

Terakhir, ada sebuah mobil Suzuki Ertiga yang mengangkut empat orang penumpang. Mereka mengaku akan berobat ke wilayah Jawa Timur.

Para penumpang ini akhirnya diminta putar balik ke rumah mereka di Banjar Dinas Tri Amerta, Desa Penyabangan.

Ia pun meminta agar warga tidak melakukan aktifitas mudik, setidaknya selama sebulan kedepan. Sebab polisi terus meningkatkan pengawasan terhadap para warga yang hendak keluar daerah.

“Kalau toh nanti mereka bisa sampai, pasti dikenakan karantina minimal 14 hari di daerah tujuan. Biar tidak mubazir, kami sarankan tidak mudik. Lebih baik beribadah di rumah masing-masing,” tandasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago