38-warga-mangkir-rapid-test-bupati-suwirta-pertimbangkan-jemput-paksa
SEMARAPURA – Dari 118 orang warga Klungkung yang dijadwalkan menjalani rapid test di GOR Swecapura, Rabu (29/4) kemarin, ada sebanyak 80 orang saja yang akhirnya memenuhi undangan.
Tidak jelas penyebab 38 orang warga lainnya tidak hadir. Namun bila kembali tidak hadir dalam kegiatan rapid test selanjutnya, maka mereka akan dijemput paksa.
“Kami akan menyurati kembali melalui desa. Bila kembali tidak hadir maka kami akan jemput paksa,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung, I Nyoman Suwirta.
Menurutnya, hal seperti ini bukan kali pertama terjadi. Pada kegiatan rapid test sebelumnya, pihaknya juga menerima laporan ada banyak warga Klungkung yang seharusnya mengikuti rapid test, ternyata tidak hadir tanpa keterangan jelas.
Sehingga pihaknya mengaku cukup kecewa dengan oknum warga Klungkung seperti itu. Mengingat rapid test merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona yang lebih luas lagi.
“Saya cukup kecewa dengan hal tersebut,” terang Bupati Suwirta. Lebih lanjut pihaknya mengungkapkan, dari kegiatan rapid test di GOR Swecapura, Rabu (29/4), ada sebanyak 9 orang yang dinyatakan reaktif.
Empat di antaranya adalah pekerja migran Indonesia (PMI) dan lima lainnya adalah non PMI. “Selanjutnya mereka akan menjalani pemeriksaan swab. Semoga saja hasilnya negatif,” tandasnya.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…