Categories: Bali

Gelar Ngaben di Tengah Pandemi Covid-19, Warga Sudaji Protes di Tembok

SAWAN – Aksi vandalisme merebak di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan. Muncul coretan-coretan bernada provokatif di beberapa sudut desa.

Diduga coretan bernada tak simpatik itu muncul terkait dengan rasa tidak puas krama dalam kepemimpinan bendesa adat setempat.

Coretan itu terlihat jelas di Pura Melanting Desa Adat Sudaji. Ada dua coretan yang terlihat. Pertama coretan menggunakan cat berwarna putih bertuliskan “Tunang Bendesa”.

Sementara tulisan kedua, menggunakan cat semprot berwarna merah. Isinya “Tunang bendesa. Masyarakat baang den. Jug ganti gen be bendesane”.

Diduga coretan itu muncul terkait kebijakan Bendesa Adat Sudaji Nyoman Sunuada yang mengizinkan ngaben dadia yang berlangsung pada Jumat (1/5) lalu.

Ngaben itu diikuti puluhan masyarakat. Tak pelak prosesi itu mendapat sorotan, karena berlangsung ditengah upaya social dan physical distancing yang disampaikan pemerintah.

Perbekel Sudaji Made Ngurah Fajar Kurniawan yang dikonfirmasi, tak memberikan banyak komentar terkait hal tersebut. Fajar mengatakan, coretan itu sudah muncul sejak beberapa hari.

“Sebelum puncak acara ngaben di Dadia Kubayan dan Dadia pasek itu, sudah ada,” kata Fajar saat ditemui di Mapolres Buleleng.

Sementara itu pihak kepolisian memanggil sejumlah tokoh masyarakat di Desa Sudaji terkait dengan prosesi ngaben massal yang berlangsung pada Jumat lalu.

Di antaranya Perbekel Sudaji Made Ngurah Fajar Kurniawan, Bendesa Adat Sudaji Nyoman Sunuada, dan pamucuk di Dadia Kubayan Desa Adat Sudaji. Pemanggilan itu dilakukan pada Sabtu (2/5) lalu.

Perbekel Fajar Kurniawan mengatakan, dirinya dimintai keterangan terkait prosesi pengabenan yang melibatkan banyak orang.

Sesuai dengan protokol social dan physical distancing, semestinya prosesi itu diikuti maksimal 25 orang saja.

“Saya jawab seadanya saja. Kami baru tahu (akan ada ngaben) setelah diundang pihak keluarga Dadia Kubayan,” kata Fajar.

Sementara itu Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa membenarkan, pihaknya melakukan pemanggilan terhadap sejumlah tokoh masyarakat Desa Sudaji terkait pelaksanaan Ngaben di Dadia Kubayan.

Pemeriksaan dilakukan secara estafet atau bergilir, mulai dari Perbekel Desa Sudaji, keluarga Dadia Kubayan dan Bendesa Adat Sudaji.

Meski begitu, pihaknya tidak menutup kemungkinan meminta tambahan keterangan dari sejumlah pihak terkait upacara pengabenan tersebut.

“Sementara ini, kita hanya meminta keterangan kenapa mereka bisa melaksanakan kegiatan Ngaben ditengah himbauan pemerintah memutus rantai penyebaran virus Corona.

Ngaben itu menarik atau mengumpulkan massa cukup banyak sehingga kita meminta seperti apa pertanggungjawaban mereka,” ujar AKBP Sinar Subawa. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago