Categories: Bali

Dampak Pembatasan Operasional Pasar, Volume Sampah di Buleleng Turun

SINGARAJA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng menyebut volume sampah di Kabupaten Buleleng kini mengalami penurunan.

Turunnya volume sampah itu dipicu sejumlah kebijakan yang diberlakukan selama masa pandemi covid-19. Salah satunya pembatasan jam operasional di pasar tradisional dan toko modern.

Kepala DLH Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, sejak 14 Maret hingga 30 April lalu, volume sampah di Buleleng terus menunjukkan trend penurunan.

Biasanya dalam sehari volume sampah yang masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala mencapai 426 kubik per hari. Namun dalam 1,5 bulan terakhir, volume sampah yang masuk TPA Bengkala mencapai 403 kubik per harinya.

“Kalau dirata-ratakan itu ada penurunan 5,4 persen dari kondisi normal. Ini memang ada beberapa faktor pemicu, yang menyebabkan volume sampah turun,” kata Ariadi.

Ariadi menyebut salah satu kebijakan yang berdampak ialah pembatasan jam operasional pasar tradisional maupun toko.

Selain itu kebijakan belajar di rumah yang diterapkan di sekolah dan kampus, juga turut memengaruhi volume sampah.

“Di kantor pemerintahan juga sudah diterapkan WFH (work from home/kerja di rumah). Jadi sekarang yang masuk ke TPA Bengkala itu memang benar-benar sampah rumah tangga saja,” imbuhnya.

Meski volume sampah sudah turun, Ariadi yang juga mantan Camat Gerokgak itu mengakui pemilahan sampah di tingkat rumah tangga belum optimal.

Dampaknya, DLH Buleleng harus menempatkan personil cukup banyak di sejumlah titik untuk melakukan pemilahan sampah.

Para personil itu ditempatkan di Transfer Depo Seroja, Transfer Depo Kaliasem, dan TPA Bengkala. Mereka bertugas memilah sampah organik dan non organik.

Selanjutnya sampah organik dibawa ke composting plant di Jagaraga. Sementara sampah anorganik biasanya diambil oleh pemulung.

“Mestinya momen covid ini bisa jadi pemicu masyarakat melakukan pemilahan. Karena aktifitasnya sudah lebih banyak di rumah.

Tidak perlu seperti di Jepang yang memilah 8 jenis sampah. Pilah antara sampah organik dan anorganik saja sudah cukup,” demikian Ariadi. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago