Categories: Bali

Data Tercecer, Keluhkan Serapan Dana BLT DD Warga Terdampak Covid-19

SINGARAJA – Sebanyak 129 desa di Buleleng sampai akhir ini belum mencairkan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa (DD) bagi masyarakat yang terdampak covid-19. 

Kendati semua desa sudah menerima dana desa tahap pertama dari pemerintah pusat.

Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Lurah Kabupaten Buleleng Ketut I Ketut Suka menyebut banyak hal sebenarnya yang menjadi kendala pencairan BLT dana desa di desa-desa di Buleleng. 

Mulai dari masalah verifikasi data dengan menyisir data warga agar tidak ganda menerima bantuan. Juga karena faktor minimnya serapan BLT DD untuk penanganan Covid-19.

“Itu kami mendengar informasi dari para perbekel di Buleleng. Mereka terkendala masalah minim serapan BLT dana desa untuk pananganan Covid-19. 

Sedangkan di desa-desa banyak masyarakat yang harus menerima bantuan BLT dana desa. Kendati mereka sudah melakukan penyisiran beberapa kali dengan sangat 

matang dan teliti. Masih ada saja warga yang tercecer yang belum mendapat bantuan BLT dana desa,” terang pria yang juga Perbekel Desa Kalibukbuk.

Sebagai contoh Desa Kalibukbuk. Dari Rp 764 juta dana desa, serapan untuk penanganan covid-19 sebesar 25 persen. 

Maka sekitar Rp 190 juta dana yang akan dikeluarkan untuk pencairan BLT dana desa kepada warga nantinya. Dengan warga yang berhak menerima berjumlah 108 orang.

Sayangnya menurut Suka, setelah petugas desa dan satgas penanganan covid-19 desa mengecek data 108 orang tersebut. 

Ternyata jumlah warga yang berhak menerima bantuan BLT melebihi data tersebut. Jadi banyak warga belum tercover menerima bantuan BLT dana desa yang dicairkan kurung waktu selama 3 bulan.

Apalagi di desa Kalibukbuk 85 persen warga bekerja di sektor pariwisata. Dengan terdampak mulai pemandu wisata dolpin, 

pedagang aksesoris keliling, karyawan hotel, villa dan bar, arst hop hingga para travel transportasi pariwisata.

“Jika di hitung 108 orang yang dapat BLT dana desa untuk Covid-19 tersebut hanya dapat mencover pemandu wisata. Sisanya dimana kami akan carikan,” keluhnya.

Suka berharap pemerintah pusat dan daerah perlu memertimbangkan hal ini. Agar BLT dana desa dapat disalurkan merata tetapi benar-benar pada warga yang membutuhkan dan terdampak Covid-19.

“Kalau seandainya ada kelonggaran kebijakan. Apakah bisa BLT dana desa sebesar Rp 600 ribu diberikan bantuan bentuk paket sembako, namun harga sebesar Rp 200 ribu. 

Sisa BLT Rp 600 ribu tersebut kembali disalurkan kepada warga lainnya. Mengingat banyak warga yang masih tercecer,” pungkasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: serapan dana

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago