Categories: Bali

5 Duktang Nekat Masuk Jalur Tikus Diciduk, Ini Temuan Polsek Negara

NEGARA – Pesisir pantai selatan Jembrana rawan dijadikan jalur tikus orang yang masuk Bali. Terbukti lima orang warga asal Banyuwangi,

Jawa Timur, diamankan saat bersandar di areal kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Rabu (3/5) kemarin.

Selain lima orang tersebut, dua orang penjemput juga diamankan ke kantor Desa Pengambengan dan selanjutnya akan dipulangkan ke daerah asalnya.

Kapolsek Negara AKP Sugriwo mengatakan, lima orang yang diamankan tersebut merupakan warga Banyuwangi yang akan masuk Bali.

Mereka memilih menggunakan jalur tikus karena tidak memiliki persyaratan hasil rapid test seperti yang dipersyaratkan untuk masuk Bali.

“Mereka sengaja masuk melalui Blimbingsari, Banyuwangi menuju Pengambengan karena tidak punya persyaratan lengkap untuk masuk Bali,” jelasnya.

Menurutnya, mereka masuk Bali melalui jalur laut menggunakan perahu tersebut karena biaya pembuatan rapid test di Banyuwangi cukup mahal.

Padahal, di Banyuwangi mulai Selasa (2/6) lalu hingga hari ini sudah memberikan layanan gratis rapid test pada warganya yang akan melakukan perjalanan.

“Tapi, mereka tidak memanfaatkan layanan gratis tersebut,” imbuhnya. Selain pesisir Desa Pengambengan, pesisir lain seperti Desa Air Kuning, Yeh Kuning, Cupel, Banyubiru dan Candikusuma rawan digunakan untuk masuk Bali.

Karena itu, sejumlah titik rawan tersebut dilakukan pengamanan baik secara terbuka dan tertutup.

Pengamanan pesisir tersebut dilakukan ketat oleh personil TNI dan Polri, bersama warga dan satgas gotong royong masing-masing desa.

Setelah diinterogasi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memulangkan lima orang asal Banyuwangi tersebut.

Karena dalam aturan sudah jelas bahwa semua yang masuk Bali melengkapi surat-surat yang dibutuhkan, terutama rapid test non reaktif untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Mereka harus dikembalikan,” tegasnya.

AKP Sugriwo menegaskan, lima orang yang diamankan tersebut berbeda dengan perahu yang dikembalikan satgas gotong royong Desa Candikusuma beberapa waktu lalu.

Sehingga, sampai kemarin baru dua kasus terjadi di wilayah hukum Polres Jembrana. “Kedepan antisipasinya dengan pengamanan

di pesisir yang rawan digunakan, karena jika melalui pelabuhan Gilimanuk sudah dilakukan pengamanan berlapis,” tegasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago