kasus-rabies-masih-terjadi-di-klungkung-ini-yang-dikeluhkan-distan
SEMARAPURA – Kesadaran masyarakat Kabupaten Klungkung untuk memvaksin anjing peliharanya semakin meningkat.
Meski begitu kasus anjing positif rabies di Kabupaten Klungkung masih terjadi di tahun 2020 ini. Bahkan anjing yang dinyatakan rabies tersebut merupakan anjing peliharaan.
Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Anak Agung Raka Arnawa menjelaskan, setiap tahun Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung menggelar vaksinasi rabies massal mulai bulan April.
Hanya saja karena adanya wabah virus corona, kegiatan itu tidak bisa dilakukan tepat waktu mengingat adanya imbauan untuk membatasi diri ke luar rumah dan berkerumun.
Begitu juga pihak desa akhirnya memperketat akses keluar masuk warga. “Namun, dalam waktu dekat ini kami akan melakukan (vaksinasi rabies massal) dan sudah ada suratnya. Stok vaksin kami cukup banyak, yakni 15 ribu vial,” kata AA Raka Arnawa.
Meski begitu, menurutnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memberikan vaksin anti rabies kepada binatang peliharaannya, terutamanya anjing semakin meningkat.
Itu terlihat dari kemandirian masyarakat datang langsung ke kantor Dinas Pertanian Klungkung untuk memvaksin binatang peliharaannya.
“Jadi, mulai meningkat kesadaran masyarakat untuk mencari vaksin ke kantor,” ujarnya. Hanya saja, menurutnya, kasus anjing positif rabies masih terjadi di tahun 2020 ini.
Sejak awal tahun hingga kemarin terhitung ada sebanyak delapan anjing positif rabies di Klungkung.
Bahkan yang terbaru, sekor anjing peliharaan milik warga di Desa Selisihan, Kecamatan Klungkung telah menggigit warga yang kebetulan pada saat itu sedang bertamu ke rumah sang pemilik anjing.
“Setelah kami telusuri dan menemukan anjingnya, kami melihat perilaku anjing tersebut mengarah ke rabies sehingga kami ambil langsung sampel otaknya.
Hasilnya telah keluar dan dinyatakan positif. Sehingga kami melakukan eliminasi terhadap anjing yang pernah kontak dan melakukan vaksinasi emergency,” terangnya.
Kadiskes Klungkung dr. Made Adi Swapatni dikonfirmasi terpisah membenarkan bila ada peristiwa gigitan anjing rabies di Desa Selisihan.
Pria yang diketahui bernama Ngurah, 26 asal Desa Selat itu digigit anjing di Desa Selisihan pada hari Sabtu (6/6).
Mengingat Ngurah digigit di bagian berisiko tinggi, yakni bagian jari, Ngurah akhirnya tidak hanya diberikan vaksin anti rabies (VAR) namun juga serum anti rabies (SAR). “Pasien sudah mendapat VAR maupun SAR,” tandasnya.
Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…
Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.
Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024
Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…
Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…