Categories: Bali

Berkeliaran saat Pandemi Covid-19, Puluhan Gepeng di Buleleng Diciduk

SINGARAJA – Sebanyak 24 orang gelandangan dan pengemis kembali terjaring razia di Kabupaten Buleleng. Beberapa diantaranya merupakan wajah lama yang kerap terjaring razia di Buleleng.

Meski sudah berkali-kali terjaring razia, gelandangan dan pengemis itu masih lolos dari sanksi tindak pidana ringan (tipiring).

Gelandangan dan pengemis itu diamankan dari sejumlah lokasi. Yakni di seputaran SPBU Banyuasri dan di seputaran Kelurahan Seririt.

Sebanyak 3 orang diantaranya diamankan di SPBU Banyuasri pada Kamis (18/6) pagi. Sementara 21 orang sisanya diamankan di kawasan Seririt pada Kamis malam.

Para gelandangan itu langsung diangkut menuju Dinas Sosial Buleleng. Selanjutnya mereka diinapkan di Dinsos Buleleng.

Mereka baru dipulangkan ke daerah asalnya di Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, pada Jumat (19/6) pagi.

Kasat Polisi Pamong Praja Buleleng I Putu Artawan mengatakan, penangkapan itu bermula dari informasi masyarakat yang menyebut ada gepeng berkeliaran di seputaran Banyuasri dan Seririt.

Setelah melakukan patroli, tim menemukan total 24 orang gepeng yang melakukan aksinya. Sebagian besar memilih beroperasi di wilayah Seririt.

“Itu total kami temukan 11 orang  dewasa dan 13 anak-anak. Ini memang kami dapat informasi dari masyarakat, sehingga langsung kami tindaklanjuti. Biar kedepan kami fokus tangani covid saja,” kata Artawan.

Artawan pun tak memungkiri ada sejumlah wajah lama yang ditangkap dalam razia. Hanya saja mereka masih lolos dari jeratan sanksi tipiring.

Padahal, dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Ketertiban Umum, para gelandangan dan pengemis bisa dijerat sanksi denda Rp 500ribu atau kurungan selama 3 bulan.

“Kami masih lihat kondisi seperti ini. Karena banyak dari mereka ini alasannya karena ekonomi. Kalau kami kenakan sanksi (tipiring),

rasanya tidak manusiawi. Mudah-mudahan dengan upaya ini, mereka tidak kembali lagi ke Buleleng,” imbuhnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra mengatakan, pihaknya kini masih melakukan pendekatan persuasif pada para gepeng.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi pemerintahan di daerah asal para gelandangan ini.

“Kami harap instansi di sana, termasuk di desa, mau membina. Biar tidak terulang lagi. Sekarang kami perlakukan sebaik-baiknya dulu.

Kami siapkan tempat, makan, dan akomodasinya. Mudah-mudahan dengan perlakuan ini, mereka bisa tergugah,” papar Kariaman.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago