Categories: Bali

Desa Lodtunduh Gerakkan Gerakan Tukar 1 Kg Plastik dengan 1 Kg Beras

GIANYAR – Warga Banjar Apuh, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud semringah. Mereka membawa sampah plastik seberat minimal satu kilogram ke Balai Banjar.

Kemudian sampah ditukar dengan sekilo beras. Klian Banjar Apuh, Wayan Eka Sudiarta, menyatakan warganya sudah sering memilah sampah plastik.

“Sebelum  program tukar sampah jadi beras ini dilakukan, kami di sini setiap minggu memang mengumpulkan sampah plastik.

Tapi warga belum bisa menikmati manfaatnya. Sekarang dengan program ini baru bisa dirasakan oleh warga dampaknya,” ujarnya.

Eka mengatakan, meski program tukar sampah jadi beras ini baru pertama, namun warga tampak antusias.

Terlebih di tengah pandemi covid 19, meski hanya memiliki sampah plastik 1 kilogram langsung ditukarkan agar mendapatkan beras.

Dengan demikian ia memastikan program itu akan terus berlanjut kedepannya. “Ini juga ada sponsornya. Sehingga warga antusias.

Sebelum hari ini dilakukan programnya 10 hari sebelumnya sudah kami infokan ke masyarakat agar memilah sampah plastik. Selanjutnya bisa ditukar di balai banjar dengan beras sesuai berat sampah yang dibawa,” imbuhnya.

Disampaikan juga pihaknya demi menjaga lingkungan banjar menjadi bersih dari sampah, telah memiliki jadwal memungut sampah di jalan hingga sungai yang ada.

Khususnya di wilayah Banjar Apuh, Desa Lodtunduh. “Kami juga sudah pungut sampah di aliran sungai dengan nama komunitas yang ada di banjar diberi nama Kedas-Kedas,” jelasnya.

Untuk penukaran sampah jadi beras kali ini, disiapkan 700 kilogram beras. “Untuk selanjutnya baru  satu sampai dua ton beras,” terangnya.

Sementara itu, sponsor sekaligus penggagas program, I Made Janur Yasa mengatakan, kegiatan itu ibarat pepatah.

Dalam musibah ada kesempatan, dalam hal ini  yang dimaksudkan adalah kesempatan membantu seseorang tanpa harus dengan mengemis.

Melainkan dengan mengumpulkan sampah, memilah dan disetor akan mendapatkan beras.

“Makanya ini manfaatnya sangat banyak sekali, membantu orang dapat, membersihkan lingkungan dapat hingga memmbantu

perekonomian warga juga dapat. Sebab beras yang kita sebagai ganti dari sampah ini dibeli dari masyarakat juga,” ungkap Janur Yasa.

Kegiatan serupa pun diakuinya dimulai dari kampungnya sendiri di wilayah Kabupaten Tabanan. Dia berharap agar banjar-banjar yang ada di Gianyar terlebih di Bali agar bisa meniru kegiatan itu.

“Setiap desa bisa melaksanakan ini, siapa saja. Harapan saya kalau ini bisa ditiru oleh semua banjar di Bali, saya yakin sampah plastik tidak akan ada lagi,” pungkasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago