Categories: Bali

Pedagang Bunga Direlokasi, Siapkan Pelindung Wajah Bagi Pedagang

SINGARAJA – Tuntas melakukan relokasi terhadap pedagang ikan, kini giliran pedagang bunga di areal Pasar Anyar Singaraja yang direlokasi.

Proses relokasi itu dilakukan, karena keberadaan pedagang bunga di sekitar pasar cukup krodit. Kondisi itu dikhawatirkan memicu klaster penularan baru di areal pasar.

Kini tercatat ada 25 orang pedagang bunga di Pasar Anyar Singaraja. Tadinya mereka berjualan di sepanjang Jalan Diponogoro, Singaraja.

Jelang hari raya, seperti hari raya Saraswati dan hari raya Pagerwesi lalu, pedagang semakin banyak dan kondisinya makin rapat.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pemerintah terus berusaha menjaga jarak aman antar pedagang. Terutama di pasar-pasar besar yang ada di Buleleng.

“Kami fokus di kota, seperti di Pasar Anyar dan Banyuasri. Kemarin yang belum terjawab itu kan dagang canang.

Kami harap nanti tidak lagi jualan di tepi Jalan Diponogoro. Tapi masuk ke pasar, biar lebih tertib. Sudah disiapkan tempat di sekitar Jalan Durian,” kata Suyasa.

Ia menyatakan pemerintah berupaya mengurai pedagang pasar sebaik mungkin. Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali, jarak ideal antar pedagang sebenarnya 1-2 meter.

Dengan kondisi pasar saat ini, Suyasa optimistis hal itu sudah terpenuhi. Kapasitas pasar juga disebut sudah cukup dan memadai.

Untuk itu, ia meminta agar PD Pasar lebih memprioritaskan pedagang pasar yang telah tercatat dalam buku registrasi.

Ketimbang memberikan peluang pada pedagang-pedagang musiman. Hal itu dilakukan, untuk memastikan ketersediaan lapak dan lokasi berjualan di dalam areal pasar.

“Utamakan pedagang yang teregistrasi. Kalau nggak punya registrasi ya nggak boleh jualan (di pasar) kalau mau dagang, silahkan registrasi dulu, kalau ada tempat, silakan PD Pasar menerima.

Kalau tidak ada tempat, jangan dipaksakan menerima. Selama ini kan kebanyakam musiman, kadang jualan, kadang tidak. Kalau urus yang begini kan susah, tidak permanen,” ungkapnya.

Gugus tugas pun berencana membagikan pelindung wajah (face shield) pada para pedagang. Pelindung wajah  itu menjadi salah satu protokol yang wajib dilakukan para pedagang, guna mencegah klaster pasar.

Gugus tugas juga berjanji melakukan rapid test secara berkala di areal pasar, untuk memastikan tidak ada penularan covid di areal pasar.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago