Categories: Bali

Warga Enggan Serahkan Lontar, Konservasi Warisan Budaya Kuno Terganggu

NEGARA – Konservasi lontar yang tengah digalakkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jembrana, terkendala sikap sebagian masyarakat yang masih belum menyadari pentingnya konservasi warisan budaya berusia ratusan tahun tersebut.

Karena itu, lontar yang tersimpan masih enggan diserahkan untuk dikonservasi dengan alasan tertentu.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ida Ayu Made Dharma Yanti Putra mengatakan, warga Jembrana yang memiliki lontar di rumahnya diduga masih banyak.

Diperkirakan jumlahnya bisa seribu lebih lontar yang disimpan masyarakat. Namun, yang bisa dikonservasi hanya sebagian karena ada kesadaran dari pemiliknya.

“Padahal, kami ingin menyelamatkan lontar, bukan mengambil lontarnya,” jelasnya. Sejak upaya konservasi lontar dilakukan tahun 2016 lalu,

sebanyak 596 cakep lontar dari warga yang menyimpan diserahkan pada dinas untuk dikonservasi oleh penyuluh bahasa Bali yang digandeng dinas untuk konservasi lontar.

Namun, dari total lontar tersebut hanya 464 cakep lontar berhasil dikonservasi, sisanya sebanyak 132 cakep lontar rusak. “Bahkan, ada lontar yang rusak parah, sebagian jadi debu,” ujarnya.

Menurutnya, lontar merupakan warisan budaya yang harus dikonservasi. Karena dari lontar yang sudah usianya diatas seratus tahun tersebut tersimpan khazanah budaya dan keilmuan dari pendahulu.

Seperti lontar tentang usada atau pengobatan yang sudah dipraktikkan sejak generasi tua dulu. Pihaknya masih menelusuri keberadaan lontar yang masih tersimpan oleh warga.

Karena berdasar penelusuran sebelumnya, setiap orang menyimpan lontar hingga 60 cakep. Sehingga, melalui penyuluh bahasa Bali yang diajak bekerja sama melakukan upaya konservasi lontar,

melalui pemerintahan desa juga mengimbau warga yang menyimpan lontar untuk dilaporkan pada dinas agar dikonservasi.

Lontar yang sudah berhasil dikonservasi, sudah tersimpan di perpustakaan daerah agar bisa dijadikan bahan pelajaran bagi generasi sekarang.

Warga yang menitipkan lontar juga bisa agar bisa dirawat dengan baik agar lontar tidak rusak. “Kedepan lontar akan diterjemahkan dan dibuatkan versi digitalnya,” tandasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: lontar kuno

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago