Categories: Bali

Terpapar Air Laut, Ribuan Telur Penyu di Watu Klotok Gagal Menetas

SEMARAPURA – Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok, Kecamatan Klungkung berhasil menemukan ribuan telur penyu yang terkubur di pesisir pantai Kabupaten Klungkung sejak Juni lalu.

Sayangnya, hanya ratusan telur yang berhasil menetas. Sementara sisanya rusak akibat terkena air laut dan hujan.

Ketua Kelompok Pelestari Penyu Watu Klotok, Ketut Sregig, 62, asal Banjar Siku, Desa Kamasan, Klungkung menuturkan, ada sekitar 3 ribu butir telur yang berhasil ditemukannya bersama masyarakat sejak Juni-Juli 2020 lalu.

Lantaran tempat pendederan telur penyu di pesisir Pantai Tegal Besar mengalami rusak parah dan Saba Asri, Gianyar mengalami overload,

dia dan sejumlah masyarakat berinisiatif untuk membuat tempat pendederan telur penyu darurat di pesisir Pantai Watu Klotok.

“Sejak bulan Juni – Juli itu ada 3 ribu lebih telur penyu yang berhasil kami temukan. Kemudian bulan Agustus kami juga temukan ribuan telur penyu lagi,” katanya.

Hanya saja gelombang pasang kerap terjadi di pantai itu jelang hari purnama dan bulan mati atau tilem. Saking besarnya gelombang, air laut bisa meluap hingga ke warung-warung milik warga yang jauh di utara.

Posisi pendederan telur penyu yang berada sekitar empat meter ke selataran dari warung di pantai tersebut sudah barang tentu terkena air laut.

“Kalau sudah hari purnama dan tilem itu, ombak pasti tinggi. Tempat pendederan ini pasti kena,” ujarnya.

Akibat terkena air laut, diungkapkannya, ada ribuan telur penyu yang rusak dan mengeluarkan bau busuk.

Sebagian besar telur penyu yang busuk tersebut adalah telur penyu yang terkubur paling bawah. “Terkena air hujan juga bisa rusak. Kalau sudah seperti itu, tidak bisa diperjuangkan lagi. Sudah tidak bisa ditetaskan,” teran Sregig.

Lantaran sudah membusuk, terpaksa ribuan telur penyu itu dibuang. Apalagi bau busuk telur penyu bisa mengundang predator seperti anjing dan kadal.

Sehingga dari 3 ribu telur penyu yang berhasil ditemukan pada bulan Juni-Juli, hanya sekitar 450 telur penyu saja yang berhasil menetas.

“400 ekor tukik sudah dilepaskan beberapa hari ini. 50 ekor tukik lainnya masih kami pelihara karena ada permintaan dari Bapak Bupati untuk dibesarkan berkaitan pemenuhan kebutuhan upacara Yadnya,” jelasnya.

Meski begitu, menurutnya, lokasi pendederan saat ini merupakan tempat yang tepat untuk memelihara telur-telur penyu tersebut.

Selain mudah untuk diawasi dari serangan predator, panas matahari di tempat tersebut juga ideal.

“Karena untuk menetaskan telur-telur tukik ini dibutuhkan panas matahari yang cukup. Tapi beberapa telur sudah saya tempatkan di tempat yang jarang terkena ombak,” tandasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago