Categories: Bali

Tingkat Kesembuhan Cetak Rekor Tertinggi, Sehari 22 Pasien Sembuh

SINGARAJA – Sempat mengalami lonjakan kasus, kini kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Buleleng mulai landai.

Pasien yang dinyatakan sembuh dari covid-19 semakin banyak. Kalau toh masih ada kasus terkonfirmasi positif, sebagian besar hanya menjalani masa isolasi mandiri di rumah.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca mengatakan, ada 22 orang pasien yang berhasil sembuh.

Puluhan pasien itu berasal dari Kecamatan Tejakula sebanyak 7 orang, Kecamatan Buleleng 8 orang, Kecamatan Kubutambahan 1 orang,

Kecamatan Sawan 3 orang, Kecamatan Sukasada 1 orang, Kecamatan Banjar 1 orang, dan Kecamatan Gerokgak 1 orang.

Selain itu Suweca juga mengumumkan kemarin ada tambahan 8 kasus di Buleleng. “Tercatat kasus baru dari Kecamatan Tejakula sebanyak 2 orang, Kecamatan Buleleng 5 orang, dan Kecamatan Kubutambahan 1 orang,” imbuhnya.

Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng Gede Suyasa yang dikonfirmasi terpisah mengungkapkan, tingkat kesembuhan pasien di Buleleng sudah menunjukkan trend yang makin baik.

Awalnya tingkat kesembuhan pasien di Buleleng ada di atas angka 90 persen. Belakangan terjadi lonjakan kasus, sehingga persentase kesembuhan pasien melorot di angka 60 persen.

Namun kini tingkat kesembuhan pasien sudah ada pada angka 87,4 persen. “Tapi karena ada skema baru dalam perawatan, kami harus menunggu 14 hari dulu,

baru bisa mendeklarasikan seorang pasien sembuh. Terutama kan bagi pasien asimtomatik (pasien tanpa gejala) dan pasien simtomatik (pasien dengan gejala) ringan,” kata Suyasa.

Kini dengan protokol kesehatan revisi kelima, pasien asimtomatik dan simtomatik ringan, hanya bisa menjalani satu kali uji swab PCR.

Apabila dalam kurun waktu 14 hari sejak swab dinyatakan terkonfirmasi positif pasien tetap tidak menunjukkan gejala, maka ia secara otomatis dinyatakan sembuh dari covid-19.

Hal ini berbeda dengan prosedur perawatan sebelum protokol revisi kelima terbit. “Dulu kan kami bisa tiap hari swab. Kalau hasil swabnya cepat datang, bisa 3 hari atau 4 hari, sehat.

Rata-rata yang tanpa gejala itu kurang dari seminggu lah. Kalau sekarang, harus tunggu 14 hari dulu baru kami berani bilang sembuh,” jelasnya.

Sebenarnya gugus tugas mengusulkan agar pasien asimtomatik dan simtomatik ringan bisa menjalani uji swab lebih dari sekali.

Hanya saja regulasi dalam protokol kesehatan tak memungkinkan hal tersebut. Sehingga swab bagi pasien asimtomatik dan simtomatik ringan hanya bisa dilakukan sekali saja. 

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago