Categories: Bali

Lumpuh Total Sejak Usia 1 Bulan, Kian Merana Sejak Orangtua Cerai

KUBUTAMBAHAN – Di usia yang masih belia, seorang bocah bernama Ketut Darmayasa asal Banjar Dinas Tegal, Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, harus menahan beban hidup yang pelik.

Di usianya yang baru menginjak 9 tahun, Darmayasa harus menahan sakit selama bertahun-tahun sejak lahir ke dunia.

Dia mengidap penyakit lumpuh sehingga di usia yang seharusnya bermain dengan anak-anak di desa, Darmayasa harus terbaring di tempat tidur.

Ketut Darmayasa dirawat oleh Ni Kadek Merta suami dari Putu Surya Merta setelah ibu dan ayahnya cerai.

Dituturkan Ni Kadek Merta, ayah dan ibu dari Darmayasa mulanya tak menyangka bahwa bayi yang dilahirkan akan mengalami kondisi penyakit lumpuh.

Saat dilahirkan Darmayasa dengan kondisi lahir normal dengan berat 2,8 kilogram. Setelah menginjak satu bulan lebih mulai mengalami sakit dan harus mendapat perawatan di RS Buleleng.

Bolak balik dari rumah sakit hingga menjalani pengobatan secara non medis. Namun anaknya terus mengalami sakit parah dan lumpuh total.

“Darmayasa yang kondisi lumpuh, tidak hanya harus menahan sakit, melainkan juga ditinggal cerai oleh ibunya. Kemudian saya yang merawat,” ucapnya.

Kendati kondisi Darmayasa lumpuh tak mampu berjalan, tiada kata lelah dibenak Ni Kadek Merta untuk mengasuh Darmayasa.

Setiap harinya harus merawat bahkan harus berusaha memenuhi kebutuhan Darmayasa. Mulai dari memandikan sampai membeli susu dan makanan.

“Untuk biaya Darmayasa, saya dapat dari usaha berjualan jajan kecil-kecil di rumahnya. Kemudian ada juga bantuan dari para dermawan yang datang secara langsung,” ungkapnya. .

Ni Kadek Merta menambahkan, pernah ibu dari Darmayasa datang untuk menengok anaknya. Namun seketika kaget melihat anaknya dengan kondisi seperti itu.

Ibu kandungnya mengira anaknya sudah besar. Namun, baru dilihat tak mampu menahan air mata.

Kondisi Darmayasa yang seperti itu Ni Kadek Merta hanya berharap ada keajaiban seseorang yang datang membantu pengobatan Darmayasa.

“Kami ingin mengobati penyakit dari Darmayasa namun tak memiliki biaya. Dulunya sempat berkeinginan merujuk ke RS Sanglah Denpasar, namun karena terkendala biaya akhirnya hingga sekarang tak pernah kesampaian,” pungkasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago