Categories: Bali

Data Kemiskinan Amburadul, Dinsos Buleleng Buat Puskessos

SINGARAJA – Dinas Sosial Buleleng memilih membentuk Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskessos). Lembaga adhoc ini dibentuk untuk menyikapi masalah amburadulnya data kemiskinan di desa. Data yang amburadul itu pun berdampak pada penyaluran bantuan yang tak tepat sasaran.

Sebenarnya pemerintah telah membuka peluang pembaruan data kemiskinan. Peluang itu bahkan dibuka sebanyak empat kali dalam setahun. Namun faktanya data kemiskinan di desa tak kunjung valid.

Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra mengatakan, Kementerian Sosial sudah membuka peluang verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 4 kali dalam setahun. DTKS itu pula yang menjadi basis data kemiskinan rujukan pemerintah. Sehingga saat ada bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah, maka penerimanya adalah warga yang tercantum dalam DTKS.

Meski telah diberi kesempatan melakukan verifikasi dan validasi data sebanyak 4 kali dalam setahun, data masih saja amburadul. “Ya mestinya kan valid. Tapi faktanya baru 35 persen saja yang diverifikasi secara berkala. Sisanya itu masih data lama (data tahun 2011),” kata Kariaman saat ditemui di Wantilan Praja Winangun Kantor Bupati Buleleng, Kamis (1/10).

Kariaman menyebut data yang tidak valid, tak pelak menimbulkan masalah sosial di masyarakat. Terutama pada masa pandemi ini. Masyarakat kerap pakrimik (bisik-bisik) karena penerima bantuan tak tepat sasaran. Padahal bantuan itu memang menyasar warga yang tercantum dalam DTKS. Sementara data itu bersumber dari proses verifikasi dan validasi aparat di desa maupun kelurahan.

Karena sistem itu tak berjalan, Dinsos memilih membentuk lembaga Puskessos. “Lembaga ini akan membantu proses verifikasi dan validasi data. Di sana ada pendamping PKH dan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan). Manakala desa kesulitan melakukan pembaruan data, maka ini akan dibantu. Supaya masyarakat yang miskin dan rentan miskin benar-benar masuk dalam data kemiskinan ini,” tegasnya.

Ia pun meminta agar desa dan kelurahan benar-benar melangsungkan musyawarah di desa. Musyawarah dilakukan secara berkala tiap tiga bulan sekali. Selain itu disiapkan pula Sistem Layanan Rujukan Terpadu. Sehingga keluhan masyarakat terkait masalah kesejahteraan sosial bisa segera disikapi.

Sementara itu Sekkab Buleleng Gede Suyasa tak menampik bahwa data kemiskinan masih menjadi masalah. Suyasa menyebut ada warga miskin yang tidak masuk dalam DTKS. Selain itu ada warga yang sudah tak lagi miskin, namun masih berada dalam DTKS.

“Ini kan berdampak pada bantuan yang diberikan pada pemerintah. Contohnya bantuan KIS. Kalau DTKS ini bersih dan rapi, warga miskin bisa kami alihkan kepesertaannya ke bantuan APBN. Sehingga tidak terlalu membebani keuangan daerah. Intinya kalau DTKS ini sudah kuat, semua bantuan bisa disalurkan tepat sasaran,” tukas Suyasa.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago