Categories: Bali

Antisipasi Klaster Keagamaan, Publik Bandingkan dengan Pasar dan Tajen

SEMARAPURA – Untuk mencegah kegiatan ritual keagamaan menjadi klaster penyebaran Covid-19, kegiatan keagamaan di Kabupaten Klungkung

diimbau untuk digelar secara sederhana dengan melibatkan warga dalam jumlah terbatas serta waktu yang singkat.

Hanya saja tidak semua masyarakat mendukung hal itu. Bahkan, mencari-cari pembanding agar bisa menggelar ritual keagamaan seperti biasa sebelum adanya wabah virus corona.

Seperti yang diungkan Kasi Lembaga Adat Wayan Suwirga didampingi Kadis Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Klungkung, Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana.

Untuk diketahui, berdasar Surat Edaran Bersama PHDI Provinsi Bali dan MDA Provinsi Bali, serta Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 487/GugusCovid19/IX/2020

tentang Penguatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Bali, kegiatan ritual keagamaan di Klungkung diimbau untuk digelar dengan sederhana, melibatkan peserta terbatas, dan hanya digelar dalam waktu sehari.

“Terkait hal ini sudah disosialisasikan oleh Majelis Desa Adat (MDA) agar bisa diikuti masyarakat,” kata Wayan Suwirga.

Namun, pihaknya justru mendapat laporan bila ada pihak yang dalam menggelar piodalan memohon untuk menggelar upacara tersebut selama tiga hari.

Bahkan, ada sentilan-sentilan yang membandingkan antara pembatasan dalam ritual keagamaan dengan situasi di pasar.

“Kadang-kadang lewat paruman (rapat) desa, ada warga yang mempertanyakan kok kenapa tajen dan pasar bisa (ramai dikunjungi), kok ngodalin tidak bisa. Jadi, muncul bahasa-bahasa seperti itu,” ungkapnya.

Melihat situasi seperti itu, Ida Bagus Jumpung mengatakan, akan gencar melakukan sosialisasi mengenai protokol kesehatan bersama MDA Klungkung.

Sehingga masyarakat sadar akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah kegiatan ritual keagamaan di Klungkung menjadi klaster penyebaran Covid-19.

“Sosialisasi sudah gencar dilakukan terutamanya melalui group WhatsApp. Semoga bisa diikuti masyarakat,” tandasnya.

Terkait hal itu, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Klungkung, Dewa Made Tirta mengaku belum mendapat informasi tersebut.

Namun ditegaskannya, protokol kesehatan menjadi hal yang mutlak untuk diterapkan dengan adanya wabah seperti ini.

Seperti Desa Kusamba yang menurutnya telah sadar akan protokol kesehatan. Warga di 8 desa adat yang ada di desa tersebut sepakat dalam menggelar piodalan atau ritual keagamaan hanya dihadiri oleh keluarga terdekat.

“Protokol kesehatan merupakan hal yang mutlak. Bila ada yang menggelar piodalan agar saudara yang di luar desa adat agar ngayat dari tempat persembahyangannya masing-masing.

Kecuali sangat urgen sekali. Pembatasan sekarang 25 persen dari kapasitas tempat ibadah tersebut. Kami akan gencarkan sosialisasi kembali dalam waktu dekat ini,” tandasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago