Categories: Bali

Masuk Pancaroba, Selain Covid-19, Waspadai Demam Berdarah

NEGARA – Selain pandemi Covid-19 yang semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat diimbau untuk waspada dengan demam berdarah.

Mengingat saat ini sudah mulai sering turun hujan sehingga berpotensi demam berdarah mengalami peningkatan lagi.

Berdasar data Dinas Kesehatan Jembrana, kasus demam berdarah di Jembrana dari awal tahun 2020 ini mengalami peningkatan, terutama pada bulan Maret lalu mencapai 40 kasus.

Bahkan, di bulan yang sama, dua orang anak meninggal karena demam berdarah. Setelah puncak kasus terjadi, mengalami penurunan drastis.

Pada awal bulan Oktober ini terjadi 2 kasus demam berdarah. “Kasus demam berdarah setiap bulan naik turun, tergantung musim,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Menurutnya, demam berdarah mengalami peningkatan saat musim hujan karena banyak genangan air yang dijadikan tempat untuk nyamuk berkembang biak.

“Mengingat saat ini sudah sering turun hujan, berpotensi perkembangan nyamuk yang menyebabkan demam berdarah,” terangnya.

Karena itu, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan demam berdarah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan 3M Plus.

Yakni menguras air pada bak seminggu sekali, menutup tempat yang dapat menampung air, menyingkirkan benda yang memungkinkan air tergenang yang berpotensi berkembang biak nyamuk penyebab demam berdarah.

Selain itu, kegiatan menaburkan larvasida guna membrantas jentik nyamuk yang ada pada tempat penampungan air merupakan bagian dari 3M Plus.

“Langkah-langkah pencegahan ini harus rutin dilakukan untuk memberantas nyamuk pembawa virus yang dapat menyebabkan penyakit DBD ini,” terangnya.

Fogging atau pengasapan fungsinya hanya untuk memberantas nyamuk dewasa. Sedangkan untuk pemberantasan jentik nyamuk

harus dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit berbasis lingkungan.

Artinya, kebersihan lingkungan menentukan, jika tidak menjaga kebersihan lingkungan maka nyamuk aedes aegypti akan sangat mudah berkembang biak dan menggigit warga.

Pihaknya berharap pemerintahan desa, melakukan gerakan serentak membersihkan lingkungan sekitar untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk, sebagai sumber utama penyebab demam berdarah dengue. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago