Categories: Bali

Berada di Area Bandara Bali Utara, DLH Fokus Ajukan Lahan Baru

SINGARAJA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng urung memperluas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala.

Padahal, kapasitas di TPA tersebut menjelang penuh. Apabila tak segera diperluas, TPA diprediksi akan mengalami overload alias kelebihan kapasitas pada tahun 2021 mendatang.

Hal itu terungkap saat rapat dengar pendapat antara DLH Buleleng dengan Komisi IV DPRD Buleleng. Rapat itu membahas rencana kerja sejumlah instansi pada tahun 2021 mendatang.

Salah satunya DLH Buleleng. Dalam rancangan rencana kerja yang diajukan pada dewan, tak ada anggaran untuk perluasan TPA Bengkala.

Kepala DLH Buleleng Putu Ariadi Pribadi yang dikonfirmasi mengaku DLH Buleleng tak menganggarkan alokasi belanja untuk perluasan TPA Bengkala.

Hasil kajian tim, TPA Bengkala idealnya memang diperluas. Dibutuhkan tambahan lahan seluas 1,7 hektare dengan estimasi biaya pengadaan lahan sekitar Rp 3 miliar.

Ariadi beralasan pihaknya tak memasang program perluasan lahan, karena TPA harus dipindahkan.

“Kalau melihat rencana pembangunan bandara Bali Utara, TPA kita ada dalam radius pengembangan bandara. Sesuai arahan pimpinan, TPA ini harus dipindahkan karena masuk dalam radius bandara,” kata Ariadi.

Solusinya DLH Buleleng kembali mengajukan hibah lahan pada Pemprov Bali. Lahan yang diajukan ada di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak.

Pengajuan hibah lahan itu sudah pernah dilakukan dan sudah ditolak oleh Pemprov Bali. Namun DLH memilih berusaha kembali mengajukan hibah lahan. Tanpa menyiapkan rencana perluasan TPA.

“Kalau yang di Bengkala dipaksakan, itu mengganggu pembangunan bandara. Sekarang kami ajukan lagi untuk lahan di Patas.

Kalau dulu kami ajukan 5 hektare, sekarang kami ajukan 12 hektare. Untuk areal pembuangannya 5 hektare, sisanya kami rancang untuk penghijauan,” imbuhnya.

Bukankah DLH juga tak mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sarana prasarana TPA baru? Ariadi pun tak menampik hal tersebut.

Menurutnya, pengadaan sarana dan prasarana akan diupayakan melalui dana APBN. Setelah mendapat hibah lahan, DLH akan mengajukan bantuan manajemen pengolahan sampah pada Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Bali.

Sekadar diketahui saat ini volume sampah yang masuk ke TPA Bengkala mencapai 500 kubik per hari.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 400 kubik di antaranya berasal dari layanan angkut TPA Bengkala dan 100 kubik sisanya berasal dari angkutan desa maupun penyedia angkutan sampah dari pihak swasta. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago