Categories: Bali

Tangani Pasien Covid-19, RS Buleleng Siapkan Ruang Tekanan Negatif

SINGARAJA – Manajemen RSUD Buleleng mengusulkan pengadaan sirkuit tekanan negatif di ruang pelayanan rawat inap.

Terutama di Ruang Lely RSUD Buleleng. Ruangan tersebut dulunya digunakan sebagai lokasi perawatan pasien dengan penyakit infeksi. Namun kini digunakan untuk penanganan pasien covid-19.

Dirut RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha mengatakan, saat ini ruang layanan bagi pasien covid-19 memang belum dilengkapi sirkuit tekanan negatif.

Bila bicara layanan ideal, ruang perawatan covid-19 harus dilengkapi dengan sirkuit tekanan negatif. Dalam kondisi pandemi, rumah sakit diizinkan memanfaatkan fasilitas exhaust fan.

Namun, sangat dianjurkan bila rumah sakit dapat melengkapi fasilitas perawatannya dengan sirkuit tekanan negatif. Mengingat dalam jangka panjang, fasilitas itu tak hanya digunakan oleh pasien covid-19.

“Kami sudah usulkan pengadaan alat tekanan negatif pada pemerintah kabupaten. Biayanya sekitar Rp 1,5 miliar. tentu saja ini bisa digunakan untuk kepentingan jangka panjang. Bukan hanya untuk covid saja,” kata Arya Nugraha.

Penyakit yang dimaksud ialah penyakit-penyakit infeksi yang berpotensi menular melalui virus atau kuman berukuran mikroskopik. Seperti HIV, rabies, maupun TBC.

“Kita tidak pernah tahu, kedepan ini ada penyakit apa yang penularannya lewat udara maupun droplet. Kalau sudah ada ruangan bertekanan negatif, tentu layanan isolasi bisa dilakukan lebih optimal lagi. Terutama setelah masa pandemi ini,” kata Arya.

Apabila memungkinkan, pemasangan sirkuit tekanan negatif itu diharapkan bisa dilaksanakan pada tahun 2021 mendatang.

Ia optimistis ruangan dengan tekanan negatif, dapat mengoptimalkan proses layanan. Termasuk memaksimalkan pengembangan sumber daya manusia di bidang medis.

Sementara itu Sekkab Buleleng Gede Suyasa mendukung rencana tersebut. Suyasa mengatakan manajemen rumah sakit perlu terus meningkatkan kualitas layanan.

Terutama pada penyakit-penyakit infeksi menular. “Secara prinsip ini dapat dipahami. Karena kepentingannya bukan hanya untuk perawatan pasien covid-19 saja.

Tapi jangka panjang dapat digunakan oleh pasien TBC atau HIV. Jadi tidak digunakan untuk pandemi saja,” demikian Suyasa.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago