Categories: Bali

Antisipasi Pasien Tanpa Jaminan Kesehatan, Usulkan Dana Talangan di RS

SINGARAJA – DPRD Buleleng mengusulkan agar pemerintah segera menyiapkan dana talangan. Dana itu diharapkan diparkir di RSUD Buleleng.

Nantinya dana digunakan untuk membiayai pengobatan warga miskin. Terutama yang tak memiliki jaminan kesehatan.

Usulan itu muncul, menyusul mencuatnya masalah akses jaminan kesehatan yang menimpa warga Desa Kubutambahan.

Warga yang anaknya tersiram air panas itu harus mendaftar sebagai pasien umum, sebab tak memiliki jaminan kesehatan.

Padahal, warga tersebut tergolong rentan miskin. Pihak keluarga sudah berkali-kali mengajukan usulan mendapat jaminan kesehatan, namun tak kunjung berhasil.

Beruntung warga tersebut mendapat bantuan dari sejumlah komunitas sosial dan donatur. Sehingga biaya pengobatan dapat tertangani.

Saat ini pasien pun telah diizinkan pulang untuk selanjutnya melakukan rawat jalan.

Ketua Komisi IV DPRD Buleleng Luh Hesti Ranitasari mengatakan, masalah tersebut menjadi perhatian dewan.

Hingga kini Buleleng belum masuk dalam daftar daerah dengan layanan Universal Health Coverage (UHC).

Itu artinya pemegang jaminan kesehatan – termasuk Kartu Indonesia Sehat – baru bisa menggunakan kartunya 14 hari setelah diterbitkan.

Namun, bisa masuk daerah layanan UHC, jaminan kesehatan yang mereka pegang dapat segera aktif dan langsung digunakan.

Rani menyatakan dewan memiliki ide agar pemerintah memasang dana talangan di RSUD Buleleng.

Tujuannya dana itu dapat digunakan oleh masyarakat miskin yang tak memiliki jaminan kesehatan.

Dengan demikian, seluruh warga mendapat kesetaraan hak saat mengakses layanan kesehatan.

“Karena di Gianyar, pola ini sudah berhasil. Nanti kami akan minta pertimbangan hukum juga pada BPK.

Jangan sampai ketika kami punya usul, nanti rekan-rekan di eksekutif salah secara regulasi. Karena secara prosedur, kami juga di Komisi IV turut bertanggungjawab dengan usulan (dana talangan) ini,” kata Rani.

Bila melihat komposisi masyarakat Buleleng, Rani memperkirakan pemerintah perlu menyiapkan dana talangan hingga Rp 15 miliar.

Sebab cukup banyak masyarakat miskin maupun rentan miskin, yang ditengarai belum memiliki jaminan kesehatan.

“Dana talangan ini bisa lebih dihemat, saat masyarakat miskin dan rentan miskin itu punya KIS. Makanya kami mendesak pemerintah

benar-benar memprioritaskan pemberian KIS ini pada masyarakat yang membutuhkan. Jangan sampai ada data ganda,” tegasnya.

Selain itu Rani mendesak agar Dinas Sosial Buleleng kembali melakukan penyisiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Warga yang dinilai sudah tidak layak masuk DTKS, agar diganti dengan penerima baru. Hal ini akan meringankan

proses penganggaran program pengentasan kemiskinan di kabupaten. Termasuk diantaranya penganggaran untuk program KIS. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago