Categories: Bali

Terowongan di Bendungan Tamblang Berusia 9 Abad, Bukan Zaman Belanda!

SAWAN – Terowongan yang ditemukan di areal Bendungan Tamblang, Kecamatan Sawan, Buleleng diduga dibuat pada zaman penjajahan Belanda. Ternyata keterangan ini keliru. Usianya diduga lebih tua, bahkan mencapai 9 abad alias 900 tahun silam.

Hal itu ditegaskan ketika tim peneliti dari Balai Arkeologi Denpasar melakukan pengecekan di lokasi penemuan situs terowongan. Pengecekan dipimpin Kepala Balar Denpasar I Gusti Made Suarbhawa.

Hasil penelitian, diduga terowongan yang berfungsi sebagai saluran irigasi itu berusia tak kurang dari 9 abad.

Kepala Balar I Gusti Made Suarbhawa mengatakan, terowongan itu bukan dibuat pada jaman kolonial pada awal abad ke-20. Namun lebih tua lagi. Ia memperkirakan terowongan itu dibuat pada paro abad ke-11 atau awal abad ke-12.

Indikatornya ialah ditemukannya ceruk dengan ukuran 15 centimeter pada bagian kanan dan kiri dinding terowongan. Ceruk itu berfungsi sebagai tempat meletakkan penerangan. Kala itu penerangan berupa lampu teplok.

“Ada ceruk khusus setiap jarak 40-80 centimeter. Ini fungsinya bukan hanya untuk meletakkan penerangan. Tapi untuk menentukan apakah terowongan itu lurus atau tidak. Kalau melihat lokasinya, terowongan ini kemungkinan besar digunakan untuk saluran irigasi,” kata Suarbhawa.

Menurutnya terowongan serupa juga ditemukan pada situs Pura Lebah yang terletak di Desa Suwug. Terowongan itu diperkirakan dibuat pada tahun 1011 masehi. Karena terowongan di proyek Bendungan Tamblang memiliki bentuk dan karakteristik yang serupa, kemungkinan terowongan dibuat pada periode tahun yang sama.

“Bentuknya sama dengan yang di Desa Sangsit dan Suwug. Terowongan ini merupakan bukti kepedulian raja pada abad ke 11 atau 12, untuk menyejahterakan masyarakatnya dengan membuat saluran irigasi,” jelasnya.

Lebih lanjut Suarbhawa mengatakan, kawasan di sekitar Bendungan Tamblang memang identik dengan kawasan yang kaya dengan peradaban kuna. Balar kerap menemukan situs-situs baru di kawasan Desa Bila, Desa Sawan, maupun Desa Tamblang. Tinggalan sejarah yang mencolok berupa prasasti hingga ceruk pertapaan.

Seperti diberitakan sebelumnya pekerja proyek Bendungan Tamblang menemukan terowongan di areal pondasi area genangan waduk. Terowongan itu ditemukan pada Sabtu (21/11) lalu. Awalnya terowongan diduga dibangun pada awal abad ke-20, pada masa penjajahan kolonial Belanda. Setelah dilakukan penelitian, ternyata usianya jauh lebih tua.

Diduga kuat terowongan itu dibuat manusia. Sebab bentuk terowongan sangat rapi. Tingginya mencapai 170 centimeter dengan lebar 80 centimeter.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago