Categories: Bali

Terkendala Cuaca, Optimistis Penenggelaman Terumbu Karang Tepat Waktu

SINGARAJA – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng optimistis program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) akan selesai tepat waktu.

Meski sempat terkendala karena masalah cuaca, program disebut sudah mendekati akhir. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng

Gede Melandrat mengatakan, saat ini proses penenggelaman struktur terumbu karang telah mencapai angka 98 persen.

Melandrat menyebut tahapan ini yang paling sulit dibandingkan dengan seluruh tahapan, dalam mewujudkan taman bawah laut di pesisir Bali Utara itu.

“Penurunan struktur terumbu karang tinggal sedikit lagi. Saya yakin hari ini (kemarin, Red) sudah selesai semua.

Karena tinggal beberapa struktur terumbu karang saja. Kondisi laut hari ini cukup baik kalau dibandingkan dengan beberapa minggu lalu,” kata Melandrat.

Setelah proses penenggelaman struktur terumbu karang tuntas, selanjutnya hanya tinggal penanaman karang saja. Proses penanaman karang itu akan melibatkan sebanyak 300 orang penyelam.

Itu belum termasuk relawan-relawan yang berencana berpartisipasi dalam proses penanaman serta perawatan karang.

Ia pun optimistis proses penanaman terumbu karang akan tuntas pada Rabu (30/12) pekan depan.

“Menurut kawan-kawan penyelam, yang lebih sulit itu menenggelamkan dan menata struktur. Kalau penanaman karang, relative tidak ada masalah.

Jadi sampai hari ini masih sesuai waktu, dan bisa terkejar. Meski dua minggu lalu memang kondisi laut sempat kurang bersahabat,” jelasnya.

Lebih lanjut Melandrat mengatakan, bila berkaca dari prakiraan cuaca, ia meyakini kondisi cuaca akan cukup bersahabat dalam sepekan kedepan.

“Kalau dari ombak, sepertinya tidak tinggi. Mudah-mudahan arus juga bersabahat. Karena tantangannya memang arus,” tandas Melandrat.

Sekadar diketahui ICRG merupakan salah satu program yang diluncurkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dalam rangka pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Di Buleleng, proses pendampingan dan pengawasan melibatkan Yayasan LINI sebagai pihak ketiga yang independen.

Khusus di Kabupaten Buleleng, KKP telah mengucurkan biaya tak kurang dari Rp 14,5 miliar. Sementara pekerja yang terlibat mencapai 1.800 orang.

Warga yang dilibatkan dalam proyek ini sebagian besar ekonominya terdampak pandemi covid-19. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago