Categories: Bali

Hipertensi jadi Penyebab Banyaknya Nakes di Jembrana Belum Divaksin

NEGARA – Proses penyuntikan vaksin pertama di Jembrana terhadap target sasaran tenaga kesehatan di Jembrana selesai Kamis (4/2/2021). Target sasaran ini optimistis bisa tercapai karena hingga Rabu (3/2), sebanyak 1.216 orang tenaga kesehatan berhasil divaksin.

 

Namun dari jumlah target sasaran belum tentu semua bisa divaksin karena dari vaksinasi sebelumnya banyak tenaga kesehatan yang belum bisa divaksin karena tidak lolos screening test.

Juru bicara satgas penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, target sasaran vaksinasi terhadap tenaga kesehatan terbaru sebanyak 1.718 orang. Dari jumlah tersebut sudah selesai divaksin sebanyak 1.216 orang, sisanya sebanyak 502 orang akan divaksin Kamis (4/2) ini bagi yang lolos screening test.

 

“Tidak semua dari target sasaran bisa divaksin. Jika tidak lolos screening bisa ditunda,” jelasnya, Rabu (3/2).

 

Tenaga kesehatan yang masuk dalam daftar antrean vaksin pertama ini, tetap melalui proses screening test untuk menentukan bisa atau tidaknya menerima vaksin. Karena dari vaksinasi sebelumnya banyak tenaga kesehatan yang tidak lolos screening test sehingga belum bisa divaksin. Puluhan orang yang tidak lolos screening test untuk divaksin, masih diklasifikasi sebagai tenaga kesehatan yang ditunda dan tidak bisa divaksin.

 

“Bagi nakes yang ditunda karena sebab tertentu bisa divaksin di lain waktu,” ujarnya.

 

Sebagian tenaga kesehatan yang tidak lolos untuk divaksin, lanjutnya, dari hasil screening test tenaga kesehatan memiliki hipertensi alias tekanan darah tinggi. Bagi yang memiliki hipertensi bisa ditunda, bisa langsung divaksin. Selain hipertensi, mengalami kencing manis, gangguan pencernaan kronis, ibu hamil dan menyusui. Tenaga kesehatan yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 atau penyintas tidak divaksin.

 

Vaksin kedua bagi yang sudah menerima vaksin pertama minimal 14 hari setelah menerima penyuntikan vaksin pertama. Karena vaksinasi pertama 29 Januari pada sejumlah pejabat dan tenaga kesehatan, maka semestinya 12 Februari. Tetapi boleh juga dilakukan vaksinasi 13 Februari atau lebih 14 hari.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago