Categories: Bali

Petaka Hujan Angin Picu Pohon Tumbang dan Tanah Longsor di Buleleng

BANJAR – Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di Buleleng pada Minggu (7/2) malam lalu, berdampak pada musibah bencana alam.

Sedikitnya ada 5 titik pohon tumbang dan 1 titik musibah tanah longsor yang terjadi di Buleleng. Salah satunya terjadi di Banjar Dinas Tangeb, Desa Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar.

Sebuah pohon mangga tumbang hingga menimpa rumah milik Ida Bagus Mayun, warga setempat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pemilik rumah menaksir kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 20 juta.

Mayun menyebut pohon itu tumbang sekitar pukul 20.30 Minggu (7/2) malam lalu. Saat itu hujan lebat mengguyur wilayah Buleleng.

Termasuk di Banjar Tegeha. Ketika pohon tumbang, ia hanya mendengar suara atap seng seperti tertimpa ranting pohon.

Ia sama sekali tak menduga pohon mangga dengan diameter sekitar 60 centimeter tumbang menimpa rumahnya.

Saat kejadian, rumah tersebut dalam kondisi kosong. Sehingga tak sampai ada korban jiwa. “Dulunya ibu saya memang tinggal di sana. Tapi karena sudah umur, saya ajak tinggal di tempat saya.

Sebelum kejadian saya sudah ingatkan sama Pak Ketut Cinta, yang punya pohon, kalau kondisinya membahayakan. Ternyata sudah keburu kejadian, dan rumah saya kena,” kata Mayun.

Akibat kejadian tersebut, Mayun yang juga mantan Perbekel Banjar Tegeha itu menyebut ada beberapa bagian rumah yang rusak.

Yakni tembok kamar rumah, tembok pagar, sebagian bangunan kamar mandi, serta kandang sapi miliknya juga rusak.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Wayan Duala Arsayasa mengatakan, hingga siang kemarin ada 6 titik bencana yang dilaporkan ke BPBD Buleleng.

Sebagian besar berupa musibah pohon tumbang. Duala menyebut peristiwa pohon tumbang itu tercatat terjadi di perbatasan Desa Mayong dan Desa Busungbiu, perbatasan Desa Kekeran dengan Desa Kedis, Desa Subuk, dan Jalan Raya Telaga-Sepang.

Seluruh musibah itu dilaporkan hanya menutup akses jalan serta sempat menyebabkan aliran listrik padam. Selain itu pohon tumbang juga dilaporkan terjadi di Desa Banjar Tegeha hingga merusak rumah warga.

“Selain itu ada juga longsor di Desa Sepang. Ini masih berdekatan lokasinya dengan musibah longsor yang terjadi bulan Januari kemarin. Memang potensi longsornya masih tinggi di sana,” kata Duala.

Menurut Duala, pihaknya sudah mengeluarkan himbauan kepada aparat desa di sejumlah wilayah. Terutama di desa-desa yang masuk zona merah rawan longsor.

Seperti Desa Wanagiri, Desa Munduk, Desa Tejakula, termasuk Desa Sepang. “Kondisi tanah di wilayah sudah labil. Sehingga ada potensi terjadi tanah longsor.

Kami harap masyarakat tetap waspada. Karena potensi hujan dengan intensitas tinggi itu masih akan terjadi sampai beberapa minggu mendatang,” papar Duala. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago