Categories: Bali

Stok PCR dan Rapid Antigen Masih Banyak, Tabanan Belum Lirik Genose

TABANAN – Kendati beberapa daerah di Indonesia salah satunya Yogyakarta yang telah mulai melakukan layanan pemeriksaan Covid-19 dengan menggunakan alat Genose 19, namun Pemkab Tabanan belum melirik.

 

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan I Nyoman Suratmika mengaku pihaknya belum mengarah untuk menggunakan alat Genose 19 salah satu alat pendeteksi Covid-19. Tabanan, katanya, masih akan tetap melakukan pemeriksaaan Covid-19 dengan alat PCR dan alat rapid antigen.

 

“Kita di Tabanan alat rapid antigen dan alat PCR tersedia banyak. Artinya ketersedian stok alat PCR dan rapid antigen masih mencukupi. Alat PCR dan rapid juga diberikan gratis dari provinsi,” kata dr. Suratmika, Kamis (25/2).

 

Mengenai ketersedian alat PCR dan alat rapid antigen disesuaikan dengan kebutuhan di Tabanan. Karena alat didrop dari bantuan pemerintah provinsi.

Drop alat PCR misalnya setiap kali diberikan bisa mencapai 1000 picies. Kemudian alat rapid antigen mencapai 500 picies.

 

“Jadi kapan pun kita minta di provinsi akan memberikan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Jika ketersedian alat menipis baru kita minta dan diberikan secara gratis,” ungkapnya.

 

Menurut dr. Suratmika alat Genose 19 sejatinya bagus untuk diterapkan dalam mendeteksi Covid-19. Karena mudah cara penggunaan dan murah harganya. Akan tetapi jumlah alat tersebut masih terbatas. Bahkan saat ini masih tahap produksi.

 

Untuk di Bali sendiri salah salah satu Kabupaten di Bali yakni Badung sudah mencanangkan untuk menggunakan alat tersebut. Agar dapat melakukan pemeriksaan terhadap para wisatawan yang berkunjung ke Bali.

 

“Badung saya dengar ingin membeli alat Genose 19, namun masih terbatas alat tersebut,” ungkapnya.

 

Suratmika menambahkan, banyak alat untuk mendeteksi Covid-19. Lagi-lagi bicara akurasi. Alat untuk screening diagnosis pasti yang saat ini masih sudah banyak digunakan hanyalah alat PCR dan memenuhi syarat uji yang ditetapkan pemerintah. Bahkan menjadi standar dunia yang ditetapkan WHO.

 

“Kita tetap pendekatan dengan alat PCR untuk alat diagnose pasien Covid-19, karena lebih akurat dan terukur. Apalagi Tabanan berstatus zona merah dan perlu pendeteksian Covid-19 secara langsung,” terangnya.

 

Sekedar diketahui alat Genose 19 merupakan karya anak negeri. Alat tersebut dibuat oleh Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mendeteksi Covid-19 cukup melalui embusan napas. Bahkan alat tersebut telah mendapat persetujuan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI.

 

Meski demikian, Genose masih menimbulkan pro-kontra di kalangan ilmuwan. Salah satunya, menilai embusan napas tidak bisa untuk mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago