Categories: Bali

Ratusan Rumah Tak Layak Huni di Buleleng Bakal Direhab, Ini Targetnya

SINGARAJA – Proses penyelesaian Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Buleleng agaknya akan berjalan lambat pada tahun ini.

Keterbatasan anggaran menyebabkan penuntasan RTLH bergerak perlahan. Bahkan tahun ini hanya ada seratusan rumah yang akan diselesaikan.

Mengacu data pada Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng, tahun ini Pemkab Buleleng hanya akan melakukan rehabilitasi terhadap 140 unit RTLH.

Seratusan rumah itu berada di kawasan perkotaan Singaraja. Sumber dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sektor perumahan dan pemukiman.

Hal itu agak berbeda jika dibandingkan pada tahun 2020 lalu. Saat itu ada 843 unit rumah yang berhasil direhabilitasi.

Sebanyak 193 unit diantaranya dibiayai melalui DAK sektor perumahan dan pemukiman, dan 650 unit sisanya dibiayai melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

“Untuk sementara ini, satu-satunya program rehabilitasi yang kami jalankan dari DAK perumahan dan pemukiman dulu. Ini lewat pos anggaran Kementerian PU dan Perumahan Rakyat.

Untuk lainnya, kami masih menunggu perkembangan kemampuan keuangan negara dan daerah,” kata Kepala Dinas Perkimta Buleleng Ni Nyoman Surattini.

Menurut Surattini, program rehabilitasi rumah tahun ini akan difokuskan pada wilayah perkotaan.

Sebanyak 22 unit rumah berada di Desa Anturan, 38 unit rumah ada di Desa Petandakan, 40 unit rumah ada di Kelurahan Penarukan, dan 40 unit rumah lainnya berada di Desa Pohbergong. Seluruhnya ada di Kecamatan Buleleng.

Nantinya masing-masing keluarga akan menerima bantuan sebesar Rp 20 juta. Dari dana sebesar Rp 20 juta itu, sebanyak Rp 2,5 juta diantaranya dipergunakan untuk ongkos tukang.

Sementara Rp 17,5 juta sisanya digunakan sebagai ongkos pembelian bahan bangunan. Nilai bantuan itu lebih banyak Rp 2,5 juta bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sebab pemerintah memperhitungkan nilai inflasi bahan bangunan yang melonjak setahun terakhir.

“Dana ini hanya sebagai stimulant bagi masyarakat saja. Kalau bicara standar, segitu kan pas-pasan. Tapi ini bisa ditalangi dengan swadaya.

Misalnya swadaya bahan bangunan, atau bisa juga gotong royong dalam proses pembangunan. Kami harap program ini bisa segera digulirkan,” tegas Surattini.

Asal tahu saja, pada tahun 2017 lalu Dinas Perkimta Buleleng mencatat ada 12.364 unit RTLH yang tersebar di seluruh Buleleng. sejak tahun 2017 hingga 2020 lalu,

Dinas Perkimta Buleleng telah menggelontorkan program rehabilitasi rumah pada 6.221 keluarga. Sehingga kini masih ada 6.143 unit rumah yang belum tuntas direhabilitasi. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago