Categories: Bali

Napi Budi Daya Ikan Nila dengan Teknologi Aerator, Hasil pun Melimpah

Hidup di balik jeruji besi sudah pasti bosan dan terisolasi. Terkurung dan terbatas gerak aktivitas dari kehidupan luar. Apalagi, di Lapas Kelas IIB Tabanan yang sudah overload, tentu tambah sumpek saja. Pihak lapas pun harus memutar otak agar warga binaan (WB) terus dapat produktif dan tidak stres.

___ 

JULIADI, Tabanan

___

 

SELAMA ini di dalam Lapas Tabanan sudah banyak dilakukan revitalisasi pemasyarakatan. Mulai dari bagaimana warga binaan diberikan pelatihan tukang, servis AC dan hingga bertani.

 

Sehingga saat warga binaan keluar dari lapas mereka langsung memperoleh pekerjaan dari keterampilan yang mereka ikuti selama di dalam lapas.

 

Nah saat ini warga binaan di dalam Lapas Tabanan sedang dilatih budidaya ikan nila dengan teknologi aerator.

 

Kalapas Kelas IIB Tabanan Raden Budiman Priatna Kusumah mengaku warga binaannya mengembangkan budidaya ikan nila dengan teknologi aerator sejak pandemi 2020 lalu. Ide awal melakukan budidaya ikan, karena selama ini Lapas Tabanan belum memiliki produk unggulan.

 

“Memang ada banyak karya di dalam Lapas, tetapi selama ini belum dapat menghasilkan putaran ekonomi. Baik dari sisi hasil, pemasaran yang luas dan dapat dikembangkan dalam jumlah besar. Untuk itu coba kami kembangkan budidaya ikan nila,” kata Raden Budiman, Rabu (14/4).

 

Beruntung niat untuk mengembangkan budidaya ikan nila diikuti dengan ketersedian lahan. Kebetulan ada lahan yang pihaknya kerjasama dengan pihak ketiga. Lapas diberikan keleluasan untuk merawat dan mengembangkan lahan yang dulu tidak produktif menjadi lebih produktif.

 

Di lahan 10 are berlokasi di Penebel dengan air yang melimpah. Kiranya sangat mendukung pengembangan budidaya ikan nila dengan teknologi aerator.

 

“Sehingga kami dan warga binaan membuat 15 buah kolam ikan nila. Dengan luasan satu kolam ikan 4×4 meter,” ungkapnya.

 

Menariknya dalam budidaya ikan warga binaan mengembangkan dengan teknologi erator. Teknologi aerator ini menghasilkan lebih banyak gelembung oksigen. Kaya oksigen ini sangat dibutuhkan oleh semua ikan.

 

“Maka mulanya dalam satu kolam hanya dapat memelihara 50 ekor ikan nila. Tapi kami mampu lakukan padat tebar benih menjadi 100 bibit ikan nila,” katanya. (bersambung)

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago