Categories: Bali

Waktu Mepet, Sejumlah Desa di Buleleng Belum Lakukan Vaksinasi Covid

SINGARAJA – Sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Buleleng belum mulai menggelar program vaksinasi. Mereka menunda selama beberapa hari, lantaran terkendala waktu melakukan sosialisasi pada masyarakat.

Mengacu data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, hingga kemarin sudah ada 3.743 orang lansia yang menerima vaksin AstraZeneca. Ribuan lansia itu berasal dari 23 desa/kelurahan di Kecamatan Buleleng.

Tercatat ada 6 wilayah yang belum melangsungkan vaksinasi. Yakni Kelurahan Banyuasri, Banjar Tegal, Astina, Liligundi, Desa Petandakan, dan Desa Sari Mekar.

“Mereka merasa waktunya terlalu mepet. Jadi belum sempat sosialisasi. Kami minta besok atau paling lambat lagi dua hari sudah bisa dilaksanakan vaksinasi di wilayah itu. Supaya bisa selesai tanggal 14,” kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa.

Menurutnya satgas menargetkan ada 57.302 orang yang akan menerima vaksin. Jumlah terbanyak ada di Kelurahan Banyuning. Yakni sebanyak 6.662 orang. Selain itu di Kelurahan Banyuasri dengan target sasaran 3.899 orang dan Kelurahan Kampung Baru sebanyak 3.441 orang.

Jumlah itu masih akan dievaluasi lagi. Sebab banyak juga lansia yang sudah menerima vaksin pada tahap pertama.

“Bisa saja mereka masuk kelompok TNI, Polri, ASN, tenaga kesehatan, guru, pelayan publik, atau mungkin pelaku pariwisata. Jadi jumlahnya bisa saja berkurang,” katanya.

Di sisi lain, Buleleng kembali masuk dalam zona merah peta risiko sebaran covid-19. Dalam peta yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak Minggu (2/5) Buleleng kembali masuk dalam zona merah. Padahal dalam dua pekan terakhir Buleleng sudah berada di zona oranye.

Hasil evaluasi satgas, tingkat persentase kematian covid-19 masih tinggi. Padahal sebagian besar kasus yang meninggal, adalah kelompok lansia yang memiliki banyak penyakit bawaan. Mulai dari hipertensi, gagal ginjal, stroke, hingga jantung.

“Memang seminggu ini beruntun. Ada yang sudah lansia, ada juga yang komorbid (penyakit bawaannya) memang sudah parah. Hanya karena hasil lab PCR-nya positif, mau tidak mau dicatatkan dalam kasus meninggal,” kata Suyasa. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago