Categories: Bali

Penanganan Abrasi di Pantai Klungkung, Bali Tak Jelas

SEMARAPURA – Penanganan abrasi pantai di Kabupaten Klungkung tak jelas. Padahal, anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp 100 miliar.  

 

Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung, I Made Jati Laksana mengungkapkan, Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida akan membangun pengaman pantai untuk menangani persoalan abrasi di Pantai Tegal Besar-Lepang, Sedayu-Kusamba, dan Desa Suana di tahun 2022 ini.

 

“Sementara di Pantai Karangsari akan dilakukan pemeliharaan jaringan bangunan pengaman pantai,” kata Laksana, Senin (24/1).

 

Dia mengatakan, dari panjang pantai Tegal Besar-Lepang yakni 2,31 km, yang telah tertangani baru 1 km dan belum tertangani 1,31 km. Anggarannya sebesar Rp 58,2 miliar, BWS Bali-Penida akan menangani panjang pantai ruas Tegal Besar-Lepang sekitar 1,3 km.

 

“Abrasi paling parah di Tegal Besar. Ombak paling besar di Tegal Besar. Kami mengusulkan penanganan abrasi Tegal Besar ke BWS Bali-Penida sudah lama sejak tahun 2017,” ungkapnya.

 

Sementara dari panjang pantai ruas Sedayu-Kusamba 10,64 km, sekitar 6,22 km rawan abrasi. Dari total panjang pantai ruas Sedayu-Kusamba yang rawan abrasi itu, baru sekitar 1 km yang tertangani. Dengan pagu anggaran Rp 43 miliar lebih, BWS Bali-Penida akan menangani sekitar 1 km panjang pantai tersebut. Sehingga masih menyisakan panjang pantai rawan abrasi ruas Sedayu-Kusamba sekitar 4,22 km.

 

“Sementara pembangunan prasarana pengaman pantai Desa Suana sekitar Rp 15 miliar. Sedangkan pemeliharaan jaringan bangunan pengaman Pantai Karangsari sekitar 3,5 miliar,” jelasnya.

 

Melihat kondisi keuangan daerah dan besarnya biaya penanganan abrasi yang sangat besar, diungkapkannya Pemkab Klungkung tidak ada menganggarkan untuk penanganan abrasi tahun ini. Setidaknya butuh dana Rp 40 juta per meter untuk membuat tanggul yang terbuat dari armour. “Kalau masalah tanggul, biayanya besar sekali,” tandasnya.

 

Kabupaten Klungkung memiliki panjang pantai mencapai 113 km. Sekitar 26 km panjang pantai yang rawan abrasi namun baru sekitar 15 km yang telah tertangani. Sehingga ada 11 km panjang pantai rawan abrasi yang belum tertangani. 11 km panjang pantai rawan abrasi yang belum tertangani itu tersebar di Klungkung daratan dan kepulauan.

 

Di Klungkung daratan di antaranya sepanjang Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Pantai Sidayu, Desa Takmung dan Pantai Karangdadi, Desa Kusamba. Untuk titik rawan yang belum tertangani di Kecamatan Nusa Penida, yakni Pantai Tanah Bias Sental, Pantai Bodong Desa Ped, pantai sepanjang Desa Batununggul, Pantai Celagi Landan, Semaye, Karangsari Desa Suana, pantai di Desa Jungut Batu dan pantai di Desa Lembongan.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago