Categories: Denpasar & Badung

Calon Rektor Unud Sebut Terganjal Karena…

RadarBali.com – Kegaduhan pasca terpilihnya Prof Dr dr AA Raka Sudewi SpS (K) sebagai rektor Universitas Udayana (Unud) periode 2017-2021 berlanjut.

Kali ini terkait surat kaleng yang diterima Kemenristekdikti. Perintah untuk investigasi terhadap Prof Dr Drh I Made Damriyasa MS yang saat itu sebagai calon rektor pun dilakukan.

Dikonfirmasi terpisah Prof Damriyasa membenarkan ada surat kaleng untuk menyerang pribadinya. Menurutnya, kegaduhan di antara guru besar tersebut adalah untuk mempertanyakan 35 persen hak suara menteri.

Sebab, ada kandidat nomor 3 AA Ngurah Gunawan yang mendapat 32 suara saat Pilrek, memperoleh lonjakan suara yang tinggi.

Padahal pada tahap penyaringan kandidat tersebut hanya memperoleh satu suara. Dia lantas mengkalkulasi suara menteri yang berjumlah 86 suara tersebut jika diberikan rata ke setiap kandidat.

Dia menduga perwakilan Menristekdikti tidak memberikan suara kepada dirinya. Karena menurut Prof Damri, dia mendapat suara 110 atau 115 dari anggota senat.

Sedangkan saat Pilrek ternyata suara yang dia dapat hanya 106 suara. Prof Damriyasa pun berharap rektor yang baru memang benar-benar bisa membawa untuk mencapai taraf internasional.

Selain itu bisa  lebih banyak karya ilmiah yang bisa dipublikasikan. Dia mengaku sedih mendengar atau melihat pendukungnya kecewa karena dirinya tidak terpilih.

Namun, diakuinya, dia tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Apalagi Universitas Udayana baru menerima mahasiswa baru. Jangan sampai pemilihan rektor ini mencoreng nama baik Unud.

Dia juga  berharap proses pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri yang lain lebih kredibel. Sekedar diketahui, pada Pilrek Unud, Prof AA Raka Sudewi menang tipis dengan hanya selisih satu suara dari koleganya, Prof Dr Drh I Made Damriyasa MS (Fakultas Kedokteran Hewan) dengan perbandingan perolehan suara 107 :106.

Perolehan ini kemudian oleh banyak guru besar dinilai cukup mengejutkan. Pasalnya saat tahapan penjaringan, dari tiga kandidat yang memutuskan maju, Prof Damriyasa memperoleh suara mayoritas dengan jumlah 93 suara, disusul Prof Raka Sudewi 64 suara dan Dr Gunawan 1 suara.

Namun saat pemilihan, fakta berubah setelah menteri yang memiliki hak suara sebesar 35 persen (86 suara) mengalahkan suara mayoritas para anggota senat universitas yang memiliki bobot 65 persen (170 anggota atau suara). 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago