Categories: Denpasar & Badung

Terima Pasien Suspect, Diskes Klaim Bali Aman Wabah Difteri

DENPASAR – Hati-hati dan waspada. Penyebaran difteri disebut-sebut telah merambah Bali. Hal ini diketahui dengan masuknya tiga pasien suspect difteri dan mendapat perawatan di RS Sanglah.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya saat dikonfirmasi membenarkan ada tiga pasien yang dirawat di RS Sanglah yang diduga terinfeksi bakteri Corynebacterium.

Ketiganya yakni MDS, laki-laki dengan usia 4 tahun asal Ubud Gianyar. Kemudian MDMP, laki-laki dengan usia 1 tahun 7 bulan asal Pemecutan, Denpasar Barat.

Yang terakhir seorang perempuan berinisial NKSS, 30, asal Banjar Abiansoan, Desa Bungaya, Bebandem, Karangasem.

 “Dari ketiga pasien tersebut baru satu pasien yang sudah diketahui hasil lab dengan hasil negatif yakni pasien yang berasal dari Ubud, Gianyar. Sementara dua pasien lainnya masih dirawat dan menunggu hasil lab,” kata dr Ketut Suarjaya.

“Ketiga pasien tersebut jika dilihat dari gejala klinis terus membaik. Kemungkinan bukan difteri, ya mudah-mudahan tidak, karena hasil lab yang menentukan,” ungkapnya.

Menurut dr. Suarjaya, tanda-tanda atau gejala klinis terserang difteri mulai dari badan panas (demam) disertai dengan gejala flu, batuk, sulit menelan, pembengkakan kelenjar pada leher,

radang tenggorokan serak dan yang paling khusus gejalanya yakni ada membran selaput tebak yang berwarna abu-abu yang menutupi daerah paring.

Sehingga sulit untuk bernafas dan dapat berakibat fatal yang menyebabkan kematian. Untuk penyakit ini pasien harus dirawat pada ruangan isolasi tertutup dan steril agar penyebaran bakteri ini dapat dicegah.

Perlu diketahui juga oleh masyarakat penularan bakteri corynebacterium sangat cepat dan mudah. Yakni kontak dengan pasien, batuk pasien, ludah, air liur dan bersin.

Bakteri ini selanjutnya akan menyerang saluran pernafasan bahkan dapat menyerang organ tubuh lainnya. Penularan bakteri corynebacterium tidak memandang usia mulai dari belia, remaja hingga dewasa.

“Antisipasi dinas kesehatan Bali tentunya kami lakukan upaya kesehatan dengan promosi kesehatan dan imunisasi. Namun saat ini cakupan terbaik untuk mencegah difteri dengan imunisasi.

Bali sendiri cakupan imunisasi mencapai 95 persen. Sehingga perlindungan balita dan anak terhadap kasus difteri sangat baik. Bali sementara aman dari difteri,” jelasnya. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak
Tags: rs sanglah

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago