Categories: Denpasar & Badung

Waspada, Penderita Kanker Meningkat Pesat, Cegah Sejak Dini

DENPASAR – Penyakit kanker bisa diderita siapa saja, tanpa memandang golongan umur, tua, muda termasuk anak. Bahkan janin di dalam kandungan dapat terkena penyakit kanker. 

Tepat pada peringatan hari kanker sedunia, sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Unud yang tergabung dalam Komunitas Peduli Kanker (Kompak) menyelenggarakan Orasi Edukatif tentang bahaya penyakit kanker.

Ketua Kompak Fakhri Abid Abdulhadi mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang kanker.

Karena sejarah berdirinya komunitas peduli kanke bermula dari rasa prihatin sejak tahun 2000. Di mana sebanyak 90 persen penyintas atau surveilans kanker

yang datang ke fasilitas kesehatan untuk berobat sebagian besar yang datang dengan penyakit kanker stadium akhir atau stadium lanjut.

Sehingga para penderita kanker tersebut saat itu sangat sulit untuk diberikan pengobatan secara medis. Meskipun dilakukan pengobatan kemoterapi.

“Oleh karenanya hadirnya komunitas peduli kanker saat ini ditengah masyarakat dalam upaya memberikan edukasi agar masyarakat mendekteksi sedini mungkin

penyakit kanker yang berada didalam tubuh. Jika timbul sebuah benjolan kecil yang berada di dalam dan diluar tubuh, segera lakukan pemeriksaan di layanan fasilitas kesehatan yang ada,” terangnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. I Ketut Suarjaya mengatakan tren penyakit kanker hampir setiap tahunnya mengalami peningkat di Bali.

Penyebab penyakit kanker  sebagai besar belum diketahui. Namun ada juga sudah diketahui penyebabnya seperti penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh virus human papillomavirus atau HPV.

Sehingga cara pengobatannya dapat dilakukan dengan vaksinasi HPV. “Di Bali vaksin untuk HPV sudah dilakukan di beberapa kabupaten/kota seperti Gianyar, Tabanan, Badung dan Kota Denpasar.

Dilakukan secara mandiri. Vaksin HPV tidak diberikan secara gratis. Satu kali vaksin HPV masyarakat harus membayar Rp 1,2 juta sampai Rp 1,5 juta,” ujar dokter asal Seririt, Buleleng.

Suarjaya menambahkan penyebab dari penyakit kanker juga disebabkan oleh faktor makanan yang mengandung pewarna, pemanis dan pengawet makanan.

Tanpa disadari makanan yang mengadung 3 zat aditif jika dikonsumsi oleh tubuh secara terus-menerus. Secara komulatif dapat menyebabkan penyakit kanker.

Karena makanan yang mengadung 3 zat aditif bersifat psikogenik yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu merokok juga dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru.

“Pada intinya untuk mencegah kanker, mulailah dengan prilaku pola hidup sehat. Perbanyaklah mengoonsumsi makanan yang organik,

berolahraga dan hindari merokok. Kemudian hindari makanan yang mengadung pewarna, pemanis dan pengawet,” jelasnya.

Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali di RS Sanglah, penyakit kanker, termasuk dalam 10 besar penyakit yang ditangani baik secara rawat jalan maupun rawat inap. 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago