Categories: Denpasar & Badung

Suwung Bergetar, Program Banjar Bebas Asap Rokok, Ini yang Disasar…

DENPASAR – Perokok di Bali angkanya cukup tinggi. Hal tersebut membuat beberapa pihak yang peduli kesehatan paru-paru menggelar program bebas asap rokok.

Tahun 2018 ini, program tersebut dilakukan di Banjar Karang Suwung, Pedungan Denpasar. Mereka beri nama, Karang Suwung BERGETAR (Berdayakan Gerakan Tanpa Asap Rokok).

Ni Nyoman Miyuliati selaku staf promosi kesehatan masyarakat, Puskesmas IV Denpasar Sekatan, mengatakan, di banjar Suwung Karang, angka perokok ternyata cukup tinggi.

Secara keseluruhan, dari 156 KK yang berada di lingkungan Banjar Karang Suwung, ada 70 KK yang merupakan perokok.

Atas dasar itu, pihaknya pun melakukan pendekatan untuk mengurangi asal rokok tersebut dengan melibatkan peran kader kesehatan, posyandu, posbindu, Sekaa Teruna Teruni dan anak sekolah.

“Dari hasil kajian, memang awalnya ditemukan banyak yang merokok di banjar Karang Suwung. Padahal, dalam aturan itu juga disebutkan tidak boleh ngerokok dalam rumah,” kata Miyuliati.

Program Karang Suwung Bergetar ini sudah dilakukan pada awal tahun 2018, melanjutkan dari program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga tahun 2017 di 6 banjar lainnya.

Secara teknis, pihaknya melakukan pendekatan sesuai dengan target. “Termasuk juga ke lurah agar mengeluarkan surat keputusan untuk warga tidak merokok di dalam rumah,” tururnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi dengan para perokok di banjar tersebut. Yang disampaikan terkait dengan bahaya merokok serta 25 penyakit yang bisa timbul dari rokok tersebut.

Menariknya, kedepan pihaknya juga menghimbau untuk para penjual rokok, untuk tidak menjual rokok secara eceran.

“Terutama anak yang masih sekolah itu, tidak sembarangan untuk coba-coba membeli rokok,” terangnya.

Hasilnya, ternyata meningkat ke arah yang jauh lebih baik. Hal tersebut di ukur dari prilaku, pengetahuan dan sikap para perokok yang mengalami peningkatan secara signifikan.

“Hanya saja, secara observasinya ini masih belum meningkat. Masih perlu pendampingan kedepannya. Jadi peranan kader kesehatan tetap melakukan pemantauan,” terangnya.

 

 

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago