Categories: Denpasar & Badung

FINAL! Rugikan Bali, Wagub Perintahkan Tutup Toko “Mafia” Tiongkok

DENPASAR – Kenyang asam garam dunia pariwisata memudahkan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati membereskan kasus pariwisata Bali dijual murah di kalangan turis Tiongkok.

Kemarin (23/10), pria yang akrab disapa Cok Ace itu merapatkan barisan meminta Industri Pariwisata Badung ikut menyelesaikan masalah yang terjadi.

Acara yang dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Road to Quality Tourism”, itu berlangsung di Hotel The Trans, Kuta. 

Menurut Cok Ace, wisatawan Tiongkok dipaksa berbelanja di sejumlah toko yang diduga mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok tanpa izin.

Hal ini tentu saja merugikan pariwisata Bali. Tidak hanya itu, sistem pembayaran juga dicurigai memakai sistem perbankan dari Tiongkok.

“Tidak ada sepeser pun yang didapat oleh Bali. Sehingga, hal itu semakin merugikan bisnis pariwisata, karena Bali hanya mendapatkan sampahnya saja. Kita harus selektif mendatangkan wisatawan ke Bali,” tandas Cok Ace

Apalagi, lanjut Cok Ace, wisatawan asal Tiongkok mendominasi angka kunjungan wisatawan ke Bali. Cok Ace mengajak semua pemangku kebijakan bersinergi menyelesaikan permasalahan ini agar tidak sampai terulang kembali.

Saat ini baik Pemprov Bali maupun pemerintah kabupaten sudah mengambil tindakan dengan melakukan pemeriksaan langsung ke toko-toko yang di curigai melakukan tindakan curang.

“Apabila ketahuan melakukan tindakan kecurangan maka akan langsung ditindak tegas baik pencabutan izin maupun penutupan usahanya,” imbuh penglingsir Puri Ubud itu.

Cok Ace meminta semua pihak harus bersinergi agar permasalahan tersebut bisa terselesaikan dan tidak terulang kembali.

Mantan Bupati Gianyar, itu mengatakan beberapa hari lalu sudah turun langsung untuk pengecekan ke lapangan mendatangi beberapa toko.

Dari hasil pengecekan tersebut ada yang mencurigakan, di mana pihak toko mempekerjakan orang asing, produk yang dijual juga tidak mencerminkan Bali bahkan kebanyakan yang dijual merupakan barang impor.

“Kita semua harus bertanggungjawab, kita tidak ingin Bali dijual murah, semua pihak harus bersinergi bergandengan tangan,” tegasnya.

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago