Categories: Denpasar & Badung

Puting Beliung Terjang Selat Bali, Fenomena Alam yang Perlu Anda Tahu

GILIMANUK – Ditengah padatnya arus penumpang yang hendak merayakan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Sabtu (22/12) petang penyeberangan di Selat Bali sempat terganggu.

Akibat hujan deras dan angin ngelinus (puting beliung) penyeberangan terpaksa ditutup. Sekitar pukul 17.00 mendung tebal terjadi diatas perairan Selat Bali.

Pelabuhan Gilimanuk kembali tutup kemarin saat kabut tebal menutup jalur penyeberangan di Selat Bali.

Yang mengerikan pada hari Sabtu lalu adalah munculnya puting beliung. Angin yang berawal dari Lingkungan Asri, Gilimanuk itu mendadak membesar menuju ke arah Selat Bali membentuk pusaran.

Beruntung pusaran angin itu ada di tengah laut, bukan di perkampungan padat penduduk. Bisa dibayangkan betapa mengerikannya jika terjadi di daratan.

Yup, pada musim hujan seperti ini, tidak hanya banjir dan longsor yang perlu diwaspadai. Puting beliung juga harus diwaspadai.

Lalu apa itu puting beliung? Berdasar sejumlah literatur, puting beliung merupakan angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60 hingga 90 km/jam yang berlangsung

selama 5 hingga 10 menit karena perbedaan tekanan yang sangat besar dalam area skala sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan Cumulonimbus (Cb).

Puting beliung terjadi biasanya bermula dari udara terasa panas dan gerah, munculnya awan putih yang bergerombol dan berlapis-lapis di langit di mana di antara awan tersebut

ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual mirip kembang kol.

Lalu berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat yang biasa disebut awan Cumulonimbus.

Biasanya lama fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar 1 jam. Karena itulah, masyarakat harus waspada selama periode ini.

Puting beliung adalah dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa yang tumbuh selama periode musim hujan.

Munculnya puting beliung belum dapat diprediksi, hadir secara mendadak sekitar 5 hingga 10 menit pada area skala sangat lokal.

Pusaran puting beliung mirip belalai gajah selang vacuum cleaner. Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan.

Puting beliung lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago