Categories: Denpasar & Badung

Libur Panjang, Awas, Arus Mematikan Muncul di Perairan Bali Selatan

DENPASAR – Menjelang tutup tahun 2018 masyarakat Bali terutama yang berada di pesisir diimbau waspada.

Hal ini menyusul prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balai Besar Wilayah III Denpasar, yang memprakirakan beberapa hari ke depan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.

‎Tidak hanya gelombang yang tinggi, laju angin juga diprediksi kencang. Data‎ prakiraan cuaca BMKG dari 27 – 29 Desember menunjukkan angin kencang dan ombak tinggi 2 meter

lebih terjadi di Samudera Hindia Selatan Bali, laut Bali, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, hingga perairan selatan NTB dan Sumbawa.

Pada 28 Desember samudera Hindia selatan Bali gelombang bisa mencapai 2,5 meter. Sedangkan pada 29 Desember di Selat Bali bagian selatan dan utara mencapai 2,5 meter.

Sementara di Samudera Hindia selatan Bali mencapai 3,5 meter‎. Tingginya gelombang perairan Bali ini patut diwaspadai wisatawan yang merayakan libur akhir tahun kali ini.

Peringatan ini patut jadi catatan bagi wisatawan. Pasalnya, Rabu (19/12) lalu, seorang netizen dengan nama akun Richard Troy Makatita menceritakan fenomena aneh di perairan Bali selatan.

“Saat itu saya seharian bawa client melihat tempat untuk wedding. Salah satunya di villa Latitude pantai Pandawa, Bali,” kata Richard.

Saat itulah dia melihat sesuatu yang aneh di laut. Richard melihat arus pantai begitu lebar. Fenomena itu lantas mengusik hatinya.

“Ternyata itu rip current, arus di pantai yang sering menelan korban jiwa,” bebernya. Karena itu, dia meminta wisatawan yang mandi di pantai untuk mewaspadai rip current.

Dikutip dari berbagai literatur, Rip Current atau arus RIP adalah arus air yang sempit tapi kuat, yang mengalir dengan tegak lurus ke arah pantai, kemudian keluar ke pantai.

Arus ini seringkali ditemukan di sepanjang pantai timur, teluk dan di bagian barat Amerika Serikat, serta di sepanjang tepian danau besar.

Arus ini bisa memanjang sekitar 200 sampai 2.500 kaki (61 sampai 762 m), tapi lebar arus ini biasanya kurang dari 30 kaki (9 m).

Arus rip bisa bergerak dengan kecepatan yang cukup bagus, yaitu 5 mil per jam (8 kph) atau juga bisa lebih cepat dari itu.

Arus Rip Current juga terkadang disebut sebagai “arus bawah atau arus terpendam”, yang juga sama tidak akuratnya dengan persepsi sebelumnya yang mengatakan kalau Rip Current adalah RIPtides.

 

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago