Categories: Denpasar & Badung

Bali Dilanda Pergerakan Semu Matahari, Waktu Siang Kini Lebih Lama

DENPASAR – Hari-hari terakhir matahari terasa begitu terik. Bahkan, matahari bisa dinikmati begitu lama di Bali saat ini.

Mulai pukul 06.20 hingag 18.30 wita. Ternyata fenomena ini memang lazim terjadi setiap tahun bersamaan dengan datangnya musim hujan.

Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman mengatakan bahwa saat ini sedang terjadi fenomena pergerakan semu matahari.

Posisi matahari sendiri saat ini ada di Belahan Bumi Selatan (BBS).  Sehingga  siang terasa lebih panjang dibandingkan malam hari.

“Salah satunya posisi matahari kan sedang di selatan equator (garis khatulistiwa) makanya di belahan bumi utara sedang musim dingin, sedangkan di selatan lebih hangat,” kata Iman.

Matahari terbit biasanya pukul 06.05 kini menjadi 06.20. Sedangkan saat terbenam lazimnya pukul 18.00 jadi 18.40 atau sampai 18.50.

“Telat 20 menit. Posisi matahari saat ini sedang berada di belahan bumi selatan, di sekitar wilayah Indonesia. Sehingga kami secara langsung menerima paparan dari sinar matahari hampir tegak lurus,” ungkapnya.

Maka tidak salah saat ini lebih terasa panas karena suhu mulai dari 28 derajat Celsius sampai 30 derajat Celsius.  Yang normal biasanya dari 22 sampai 35 derajat Celsius.

 Temperatur dipengaruhi derajat dan intensitas radiasi matahari ke permukaan bumi. Selain itu faktor kelembaban juga mempengaruhi temperatur.

Semakin rendah kelembaban, maka temperatur akan terasa lebih panas. “Kelembaban menunjukkan tingkat kebasahan udara,” tukasnya. 

Menurutnya, fenomena pergerakan semu matahari terjadi antara Desember hingga Maret. Karena paparan matahari bumi selatan lebih lama dan tinggi dibandingkan utara, maka angin akan bergerak dari monsoon Asia dari utara dan membawa uap air. 

Monsoon adalah fenomena perubahan iklim secara ekstrem yang terjadi akibat adanya perubahan tekanan udara secara ekstrem di kawasan daratan India dan Lautan Hindia.

”Lebih basah karena di utara sekarang sedang musim dingin,” tuturnya. Untuk itu, Iman meminta masyarakat seperti biasa mempersiapkan diri untuk hal yang tidak diinginkan.

Seperti beberapa hari lalu  di Jembrana muncul banjir bandang. Di Karangasem ada longsor. “Puncaknya di bulan Februari,” pungkasnya.  

Donny Tabelak

Share
Published by
Donny Tabelak

Recent Posts

Rapor Merah Mees Hilgers Bersama Timnas Indonesia, Rizky Ridho dan Justin Hubner Siap Mengkudeta

Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi…

8 bulan ago

Menolak Menyerah, PSSI: Kesempatan Timnas Indonesia Kejar 15 Poin Masih Ada

Target 15 poin masih dibebankan oleh PSSI kepada Timnas Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga…

1 tahun ago

SW House, Rumah Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

kawasan Menteng, Jakarta Pusat, SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya.

2 tahun ago

Hasil Quick Count Pemilu 2024 Bisa Segera Dilihat, Ini Lembaga Survei Resmi yang Menyiarkan

Sejumlah lembaga survei bakal menggelar penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024

2 tahun ago

5 Cara Membersihkan Meja Granit Agar Permukaannya Tetap Mengkilap Sepanjang Hari

Granit merupakan bahan bangunan dari campuran white clay, kaolin, silika, dolomite, talc, dan feldspar yang…

2 tahun ago

Hengkang dari Koalisi Perubahan, AHY Akan Kumpulkan Seluruh Kader Demokrat Besok

Partai Demokrat secara tegas telah menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) serta menarik…

2 tahun ago